momentum, impuls dan kekekalan momentum kelas x tkr semester 1
Pengertian Momentum dan Impuls, Hukum Kekekalan, Energi, Tumbukan,
Aplikasi Kehidupan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban - Pernahkah anda melihat
seorang atlet golf yang memukul bola golf dengan menggunakan tongkat sehingga
bola tersebut terpental jauh sampai beberapa ratus meter? Seperti yang terlihat
pada gambar, bola golf yang mulanya diam, akan bergerak dengan kecepatan
tertentu, bukan? Peristiwa apa yang dialami bola golf tersebut? Tahukah Anda
prinsip dasar yang menjelaskan peristiwa ini? Peristiwa saat Anda memukul dan
menendang benda, atau peristiwa tabrakan antara dua benda dapat dijelaskan
dengan konsep Fisika, yaitu momentum dan impuls. Bagaimanakah konsep Fisika
yang bekerja pada sebuah tabrakan mobil? Dalam hal apa sajakah konsep momentum
dan impuls ini diterapkan?
Peristiwa saat Anda memukul dan
menendang benda, atau peristiwa tabrakan antara dua benda dapat dijelaskan
dengan konsep Fisika, yaitu momentum dan impuls. [1]
|
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, dalam bab ini akan dibahas materi momentum dan impuls, Hukum
Kekekalan Momentum, serta aplikasi keduanya dalam teknologi dan kehidupan
sehari-hari.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat
menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
dengan cara menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan.
A. Momentum
dan Impuls
1. Momentum
Sebuah truk bermuatan penuh akan lebih
sulit untuk berhenti daripada sebuah mobil kecil, walaupun kecepatan kedua
kendaraan itu sama. Kenapa demikian? Dalam pengertian fisisnya dikatakan bahwa
momentum truk lebih besar daripada mobil. Secara Fisika, pengertian momentum
adalah hasil kali antara massa benda (m) dan kecepatannya (v), yang dituliskan
sebagai berikut.
p = m x v
(1-1)
dengan:
m = massa benda (kg),
v = kecepatan benda (m/s), dan
p = momentum benda (kgm/s).
Dari Persamaan (1–1) tersebut, dapat
dilihat bahwa momentum merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah.
Contoh Soal 1 :
Sebuah mobil bermassa 1.500 kg bergerak
dengan kecepatan 36 km/jam. Berapakah momentum mobil tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 1.500 kg dan v = 36 km/jam.
m = 1.500 kg
v = 36 km/jam = 10 m/s
Momentum mobil: p = mv = (1.500 kg)(10
m/s) = 15.000 kgm/s.
Contoh Soal 2 :
Perhatikan data berikut ini.
a. Mobil bermassa 2.000 kg yang berisi
seorang penumpang bergerak dengan kecepatan 72 km/jam.
b. Seseorang mengendarai motor bermassa
100 kg dengan kecepatan 108 km/jam.
c. Seseorang naik motor bermassa 100 kg
dan membonceng seorang lainnya, bergerak dengan kecepatan 54 km/jam.
Jika massa orang 50 kg, data manakah yang
memiliki momentum terbesar?
Kunci Jawaban :
Diketahui : mmobil =
2.000 kg, mmotor = 100 kg, vmotor
ke–2 = 54 km/jam = 15 m/s,
vmotor ke–1 =
108 km/jam = 30 m/s, dan vmobil =72 km/jam = 20 m/s
a. Momentum mobil dengan seorang
penumpang:
pmobil = (morang + mmobil)(vmobil)
pmobil =
(50 kg + 2.000 kg)(20 m/s) = 41.000 kgm/s
b. Momentum motor dengan seorang
pengendara:
pmotor = (morang + mmotor)(vmotor
ke–1)
pmotor =
(50 kg + 100 kg)(30 m/s) = 4.500 kgm/s
Jadi, momentum yang terbesar adalah
momentum yang dimiliki oleh motor dengan seorang pengendara, yaitu 4.500 kgm/s.
Contoh Soal 3 :
Benda A dan benda B masing-masing bermassa
2 kg dan 3 kg, bergerak saling tegak lurus dengan kecepatan masing-masing
sebesar 8 m/s dan 4 m/s. Berapakah momentum total kedua benda tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: mA = mA = 2 kg,
mB = 3 kg, vA = 8 m/s, dan vB =
4 m/s.
pA = mAvA =
(2 kg)(8 m/s) = 16 kgm/s
pB = mBvB =
(3 kg)(4 m/s) = 12 kgm/s
Momentum adalah besaran vektor sehingga
untuk menghitung besar momentum total kedua benda, digunakan penjumlahan
vektor:
ptotal =
(pA2 + pB2)1/2 = [(16 kgm/s)2 +
(12 kgm/s)2]1/2 = 20 kgm/s.
2. Impuls
Cobalah Anda tendang sebuah bola yang
sedang diam. Walaupun kontak antara kaki Anda dan bola hanya sesaat, namun bola
dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam pengertian momentum, dikatakan
bahwa pada bola terjadi perubahan momentum akibat adanya gaya yang diberikan dalam
selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, yang hanya bekerja dalam selang waktu
yang sangat singkat, disebut gaya impulsif.
Gambar 2. Gaya yang
diberikan pada bola tenis hanya bekerja dalam selang waktu singkat. Gaya ini
menyebabkan bola tenis bergerak dengan kecepatan dan lintasan tertentu. [2]
|
Oleh karena itu, perkalian antara gaya dan
selang waktu gaya itu bekerja pada benda disebut impuls. Secara matematis,
dituliskan sebagai
I = F Δt (5–2)
(1–2)
Besarnya impuls dapat dihitung dengan
menggunakan grafik hubungan gaya F terhadap waktu t (grafik F – t). Perhatikan
Gambar 3. berikut.
Gaya impulsif yang bekerja pada benda
berada pada nilai nol saat t1 Kemudian, gaya tersebut
bergerak ke nilai maksimum dan akhirnya turun kembali dengan cepat ke nilai nol
pada saat t2 Oleh karena luas daerah di bawah kurva gaya
impulsif sama dengan luas persegipanjang gaya rata-rata ( F )yang bekerja pada
benda, grafik hubungan antara F dan t dapat digambarkan sebagai besar impuls
yang terjadi pada benda.
Jika gaya yang diberikan pada benda
merupakan suatu fungsi linear, impuls yang dialami oleh benda sama dengan luas
daerah di bawah kurva fungsi gaya terhadap waktu, seperti terlihat pada Gambar
4.
Dengan memerhatikan Persamaan (1–2), Anda
dapat menyimpulkan bahwa gaya dan selang waktu berbanding terbalik. Perhatikan
Tabel 1. berikut.
Tabel 5.1 Kombinasi antara Gaya dan Waktu
yang Dibutuhkan untuk Menghasilkan Impuls Sebesar 100 Ns
Gaya (N)
|
Waktu (s)
|
Impuls (Ns)
|
100
|
1
|
100
|
50
|
2
|
100
|
25
|
4
|
100
|
10
|
10
|
100
|
4
|
25
|
100
|
2
|
50
|
100
|
1
|
100
|
100
|
0,1
|
1.000
|
100
|
Besarnya impuls yang dibentuk adalah
sebesar 100 Ns, namun besar gaya dan selang waktu gaya tersebut bekerja pada
benda bervariasi. dari Tabel 1. tersebut, dapat dilihat bahwa jika waktu
terjadinya tumbukan semakin besar (lama), gaya yang bekerja pada benda akan
semakin kecil. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu kontak antara
gaya dan benda sangat memengaruhi besar gaya yang bekerja pada benda saat
terjadi tumbukan.
Catatan Fisika :
Catatan Fisika :
Pesawat Luar Angkasa
Pesawat luar angkasa yang akan bergerak menuju orbit harus mendapatkan momentum yang sangat besar agar kecepatannya bisa mengatasi percepatan gravitasi Bumi. Oleh karena itu, mesin pesawat harus mampu mengeluarkan gaya dorong yang sangat besar (sekitar 30 × 106 N). (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
3. Hubungan
antara Impuls dan Perubahan Momentum
Pada pelajaran sebelumnya, telah Anda
ketahui bahwa jika pada sebuah benda bermassa m, bekerja sebuah gaya F yang
besarnya tetap selama t sekon, pada benda itu berlaku persamaan
vt = v0 +
aΔt
dengan a = F/m (Hukum II Newton)
sehingga vt = v0 +
(F/m) Δt
vt = v0 +
(F/m) Δt
sehingga :
FΔt = m(vt – v0)
(1–3)
dengan:
mv0 = momentum awal, dan
mvt = momentum akhir.
Oleh karena FΔt = impuls dari gaya F,
Persamaan (1–3) dapat diartikan bahwa impuls suatu benda sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda tersebut. Secara matematis dituliskan sebagai :
I = Δp
(1–4)
Contoh Soal 4 :
Sebuah benda yang massanya 0,5 kg berada
dalam keadaan diam. Kemudian, benda tersebut dipukul dengan gaya sebesar F
sehingga benda bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Jika pemukul menyentuh benda
selama 0,01 sekon, tentukanlah:
a. perubahan momentum benda, dan
b. besarnya gaya F yang bekerja pada
benda.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 0,5 kg, v = 10 m/s, dan Δt
= 0,01 s.
a. Perubahan momentum ( Δp):
Δp = mv – mv0 = (0,5
kg)(10 m/s) – (0,5 kg)(0 m/s) = 5 Ns
b. Besarnya gaya F:
F Δt = mv – mv0
F(0,01 s) = 5 Ns → F =
(5 Ns / 0,01 s) = 500 newton.
Contoh Soal 5 :
Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam
keadaan diam di permukaan meja yang licin. Kemudian, benda itu digerakkan
secara mendatar oleh sebuah gaya mendatar F. Gaya tersebut berubah terhadap
waktu menurut F = 30 – 6t, dengan t dalam s dan F dalam N. Tentukanlah:
a. grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu
(t),
b. impuls yang bekerja pada benda
tersebut, dan
c. kecepatan benda setelah 5 sekon.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 2 kg dan F = 30 – 6t.
a. Grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu
(t) dari persamaan F = 30 – 6t adalah sebagai berikut.
b. Impuls = luas daerah di bawah kurva
Impuls = luas segitiga
Impuls = 1/2 (5 s)(30 N) = 75 Ns
c. Kecepatan benda setelah 5 sekon
ditentukan dengan persamaan berikut.
Impuls = perubahan momentum
F Δt = mv – mv0
75 Ns = (2 kg)(v) – (2 kg)(0 m/s)
v = 37,5 m/s
Catatan Fisika :
Ayunan balistik digunakan untuk mengukur
kecepatan peluru dengan cara menembakkan peluru bermassa m ke balok kayu yang
tergantung bebas bermassa m. Apabila simpangan ayunan diukur, akan didapatkan
momentum tumbukan antara peluru dan balok kayu sehingga kecepatan peluru dapat
diukur.
B. Hukum
Kekekalan Momentum
1. Hukum
Kekekalan Momentum
Dua benda dapat saling bertumbukan, jika
kedua benda bermassa m1 dan m2 tersebut
bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2 Apabila
sistem yang mengalami tumbukan itu tidak mendapatkan gaya luar, menurut
Persamaan (1–4) diketahui bahwa apabila F = 0 maka Δp = 0 atau p = konstan.
Dengan demikian, didapatkan bahwa jumlah momentum benda sebelum tumbukan akan
sama dengan jumlah momentum benda setelah tumbukan. Hal ini disebut sebagai
Hukum Kekekalan Momentum. Perhatikanlah Gambar 5.
Gambar 5. Urutan gerak dua
benda bermassa m1 dan m2 mulai dari sebelum tumbukan hingga sesudah tumbukan.
|
Sebelum tumbukan, kecepatan masing-masing
adalah benda v1 dan v2. Sesudah tumbukan, kecepatannya
menjadi v1' dan v2'. Apabila F12 adalah gaya
dari m1 yang
dipakai untuk menumbuk m2, dan F21 adalah gaya
dari m2 yang dipakai untuk menumbuk m1 maka menurut
Hukum III Newton diperoleh hubungan sebagai berikut:
F(aksi) = –F(reaksi)
atau F12 = –F21. Jika kedua ruas persamaan dikalikan
dengan selang waktu Δt maka selama tumbukan akan didapatkan:
F12Δt = –F21Δt
Impuls ke-1 = –Impuls ke-2
(m1v1 – m1v1')=
– (m2v2 – m2v2')
m1v1 – m1v1'
= – m2v2 + m2v2' .... (a)
Apabila Persamaan (a) dikelompokkan
berdasarkan kecepatannya, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
m1v1 –
m1v1' = – m2v2 + m2v2'
(1–5)
Contoh Soal 6 :
Dua benda masing-masing bermassa m,
bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing 20 m/s dan 15 m/s.
Setelah tumbukan, kedua benda tersebut bersatu. Tentukanlah kecepatan kedua
benda dan arah geraknya setelah tumbukan.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m1 = m2 = m, v1 =
20 m/s, dan v2 = 15 m/s.
v2 bertanda negatif karena
geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda pertama. Oleh karena setelah
tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamaan maka kecepatan kedua benda
setelah tumbukan adalah v1' = v2'
= v'
sehingga :
m1v1 + m2v2 =
(m1 + m2)v'
m(20 m/s) + m(–15 m/s) = (m + m)v'
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20(5\:%20m/s)m%20=%202mv\:%20'\:%20\:%20\:%20\rightarrow%20\:%20\:%20\:%20v\:%20'%20=\frac%7b\left%20(%205\:%20m/s%20\right%20)m%7d%7b2m%7d=2,5\:%20m/s](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s,
searah dengan arah gerak benda pertama (positif).
Contoh Soal 7 :
Seorang penumpang naik perahu yang
bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Massa perahu dan orang itu masing-masing 200
kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang tersebut meloncat dari perahu dengan
kecepatan 8 m/s searah gerak perahu. Tentukanlah kecepatan perahu sesaat
setelah orang tersebut meloncat.
Kunci Jawaban :
Diketahui: mp = 200 kg, m0 =
50 kg, dan v0 = 8 m/s.
(mp + m0)v
= mpvp' + m0v0'
(200 kg + 50 kg) (4 m/s) = (200 kg)vp'
+ (50 kg)(8 m/s)
1.000 kgm/s = (200 kg) vp' +
400 kgm/s
600 kgm/s = (200 kg) vp'
vp' = 3 m/s
Contoh Soal 8 :
Seseorang yang massanya 45 kg membawa
senapan bermassa 5 kg. Dalam senapan tersebut, terdapat sebutir peluru seberat
0,05 kg. Diketahui orang tersebut berdiri pada lantai yang licin. Pada saat
peluru ditembakkan dengan kecepatan 100 m/s, orang tersebut terdorong ke
belakang. Tentukanlah kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan.
Kunci Jawaban :
Diketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum
menyatakan energi mekanik sebelum dan setelah tumbukan adalah sama, dengan m0 =
massa orang = 45 kg, ms = massa senapan = 5 kg, dan mp =
massa peluru = 0,05 kg, dan vp = 100 m/s.
(m0 + ms +
mp)v = (m0 + ms)v0 + mpvp
0 = (45 kg + 5 kg)v0 +
(0,05 kg)(100 m/s)
(–50 kg)v0 = 5 kgm/s
v0 =
(5 kgm / − 50 m/s) = –0,1 m/s
Jadi, kecepatan orang tersebut pada saat
peluru dilepaskan adalah 0,1 m/s.
Tokoh Fisika :
Abdus Salam
Abdus Salam adalah seorang ilmuwan fisika
yang berasal dari Pakistan. Ia dilahirkan di Jhang, Pakistan. Pada tahun 1979,
ia menerima penghargaan Nobel atas penelitiannya yang membuktikan bahwa gaya
elektromagnetik dan gaya nuklir lemah adalah variasi dari satu “supergaya” yang
mendasari keduanya. Gaya ini disebut gaya elektrolemah. Ia meninggal pada tahun
1996. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
2. Hukum
Kekekalan Energi pada Tumbukan
Tumbukan antara dua benda dikatakan
lenting (elastis) sempurna apabila jumlah energi mekanik benda sebelum dan
sesudah tumbukan tetap. Anda telah mengetahui dan mempelajari bahwa energi
mekanik adalah energi potensial ditambah energi kinetik. Untuk benda yang
bertumbukan pada bidang datar, energi potensial benda tidak berubah sehingga
yang ditinjau hanya energi kinetiknya saja. Jadi, akan berlaku pernyataan bahwa
jumlah energi kinetik benda sebelum dan sesudah bertumbukan adalah tetap.
Gambar 6. Sebuah bola
mengalami tumbukan lenting sebagian sehingga tinggi bola semakin berkurang.
[5]
|
Hukum Kekekalan Energi untuk tumbukan
lenting sempurna dapat dituliskan sebagai berikut.
EK1 + EK2 =
EK'1 + EK'2
½ m1v12 +
½ m2v22 = ½ m1v'12 +
½ m2v'12
Hukum Kekekalan Momentumnya dapat
dituliskan menjadi :
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20-\frac%7b\left%20(v\,%20'_%7b1%7d-v\,%20'_%7b2%7d%20\right%20)%7d%7b\left%20(%20v_%7b1%7d-v_%7b2%7d%20\right%20)%7d=1](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.gif)
Secara umum, dapat dituliskan menjadi:
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20-\frac%7b\left%20(v\,%20'_%7b1%7d-v\,%20'_%7b2%7d%20\right%20)%7d%7b\left%20(%20v_%7b1%7d-v_%7b2%7d%20\right%20)%7d=e](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.gif)
dengan e adalah koefisien restitusi. Harga
dari e adalah 1 > e > 0. Apabila e = 1, tumbukan lenting sempurna;
e = 0, tumbukan tidak lenting sama sekali;
e = 0,1; 0,2; 0,5; dan sebagainya maka
disebut tumbukan lenting sebagian.
Dengan demikian, Anda dapat memberikan
definisi untuk koefisien restitusi sebagai nilai negatif dari perbandingan beda
kecepatan kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan. Walaupun pada tumbukan
tidak lenting sama sekali dan tumbukan lenting sebagian tidak berlaku Hukum
Kekekalan Energi Kinetik, namun pada tumbukan ini Hukum Kekekalan Momentum,
yaitu m1v1 + m2v2 =
m1v'1 + m2v'2 tetap
berlaku.
Contoh Soal 9 :
Dua benda dengan kecepatan 2 m/s dan 4 m/s
bergerak searah. Massa benda masing-masing sebesar 2 kg dan 3 kg. Apabila
terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali, tentukanlah kecepatan kedua benda
tersebut setelah bertumbukan.
Kunci Jawaban :
Diketahui: v1 = 2 m/s, v2 =
4 m/s, m1 = 2 kg, dan m2 = 3 kg.
m1 v1 + m2 v2 =
(m1 + m2)v'
(2 kg)(2 m/s) + (3 kg)(4 m/s) = (2 kg + 3
kg)v'
16 kgm/s = (5 kg)v'
v' = 3,2 m/s
Jadi kecepatan kedua benda setelah
tumbukan adalah 3,2 m/s.
Contoh Soal 10 :
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8
m. Kemudian, terpental hingga mencapai ketinggian 45 cm. Berapakah koefisien
restitusi antara lantai dan bola itu?
Kunci Jawaban :
Diketahui: h = 1,8 m, dan h' = 45 cm.
Catatan Fisika :
Pandai Besi
Prinsip momentum telah digunakan sejak
jaman dulu oleh para pandai besi. Landasan tempa yang digunakan oleh pandai
besi bersifat sangat masif sehingga hampir tidak bergerak oleh hantaman palu.
Momentum palu akan diserap oleh logam panas sehingga logam dapat ditempa
menjadi bentuk yang diinginkan
C. Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari
C. Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Peluncuran
Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas
menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena adanya gaya dorong dari
mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket. Pada
saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat
roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di
dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke
bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum
yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan
besarnya sama.
Secara matematis gaya dorong pada roket
dinyatakan dalam hubungan berikut.
Impuls = perubahan momentum
FΔt = Δ(mv)
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20F=\frac%7b\Delta%20\left%20(%20mv%20\right%20)%7d%7b\Delta%20t%7d=\frac%7b\Delta%20m%7d%7b\Delta%20t%7dv](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.gif)
dengan:
F = gaya dorong roket (N),
Δm/Δt = perubahan massa roket
terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).
Contoh Soal 11 :
Sebuah roket menyemburkan gas dengan
kelajuan 200 kg per sekon. Jika kecepatan molekul-molekul gas mencapai 300 m/s,
berapakah gaya dorong pada roket tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: v = 300 m/s dan Δm/Δt
= 200 kg/s.
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20F=\frac%7b\Delta%20\left%20(%20mv%20\right%20)%7d%7b\Delta%20t%7d=\frac%7b\Delta%20m%7d%7b\Delta%20t%7dv](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.gif)
F = (200 kg/s)(300 m/s) = 60.000 N.
Contoh Soal 12 :
Bola tanah liat yang bermassa 0,1 kg
menumbuk kereta mainan yang massanya 0,9 kg yang berada dalam keadaan diam.
Pada saat menumbuk, bola memiliki kecepatan 18 m/s dalam arah horizontal.
Kecepatan kereta mainan setelah tumbukan adalah ....
a. 2 m/s
b. 16,2 m/s
c. 180 m/s
d. 18 m/s
e. 1,8 m/s
Kunci Jawaban :
Pada kasus ini, setelah tumbukan, bola
tanah liat akan menempel pada kereta mainan sehingga
mb vb + mk vk =
(mb + mk) vk'
(0,1 kg)(18 m/s) + (0,9 kg)(0) = (0,1 kg +
0,9 kg) vk'
vk'
= 1,8 m/s
Jawab: e
2. Air
Bag Safety
Air Bag Safety (kantong udara) digunakan
untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong
udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan
mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat
tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan
kecepatan gerak mobil (Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya
menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk
menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi
menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum
pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan
mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
3. Desain
Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi
besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian
pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak
saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila mobil yang
bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum
dan impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya.
Perhatikanlah contoh berikut.
Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok
dan terpental kembali, akan mengalami perubahan kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam
kasus B, mobil tidak terpental kembali sehingga mobil tersebut hanya mengalami
perubahan kecepatan sebesar 5 m/s. Berarti, perubahan momentum yang dialami
mobil pada kasus A jauh lebih besar daripada kasus B.
Daerah penggumpalan pada badan mobil atau
bagian badan mobil yang dapat penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat
tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil tidak
saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau
penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil.
Contoh Soal 13 :
Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak
dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak dalam arah berlawanan. Perbandingan
massa kedua bagian itu adalah m1 : m2. Apabila energi
yang dibebaskan adalah 3 × 105 joule, perbandingan energi kinetik pecahan
granat pertama dan kedua adalah ....
a. 1 : 1
b. 2 : 1
c. 1 : 3
d. 5 : 1
e. 7 : 5
Kunci Jawaban :
Hukum Kekekalan Momentum:
m1v1 + m2v2 =
m1v1' + m2v2' (m1 :
m2 = 1 : 2)
0 = m1v1' + 2 m1v2'
v1' = –2 v2'(v1'
dan v2' berlawanan arah)
EK1 :
EK2 = 2 : 1
Jawab: b
1. Setiap benda bergerak memiliki momentum
(p). Momentum dinyatakan sebagai perkalian antara massa dan kecepatan benda.
p = m x v
2. Impuls (I) adalah perkalian antara gaya
dengan selang waktu bekerjanya gaya tersebut pada benda, atau sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda.
I = FΔt = Δp
3. Hukum Kekekalan Momentum berlaku
apabila tidak ada gaya dari luar, yaitu jumlah momentum benda sebelum dan
sesudah tumbukan adalah sama.
m1v1 +
m2v2 = m1v'1 + m2v'2
4. Jenis-jenis tumbukan, yaitu sebagai
berikut.
a. Tumbukan lenting sempurna.
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20e=\frac%7bv\,%20'_%7b1%7d-v\,%20'_%7b2%7d%7d%7bv_%7b1%7d-v_%7b2%7d%7d=1](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.gif)
b. Tumbukan lenting sebagian.
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20e=\frac%7bv\,%20'_%7b1%7d-v\,%20'_%7b2%7d%7d%7bv_%7b1%7d-v_%7b2%7d%7d=1\:%20\:%20\:%20dengan\:%200%3C%20e%3C%201](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.gif)
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali.
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20e=\frac%7bv\,%20'_%7b1%7d-v\,%20'_%7b2%7d%7d%7bv_%7b1%7d-v_%7b2%7d%7d=0](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.gif)
5. Gaya dorong yang dihasilkan dalam
aplikasi momentum dan impuls dapat ditentukan dari penjabaran bahwa impuls
adalah perubahan momentum
![http://latex.codecogs.com/gif.latex?\small%20\fn_jvn%20F=\frac%7b\Delta%20\left%20(%20mv%20\right%20)%7d%7b\Delta%20t%7d=\frac%7b\Delta%20m%7d%7b\Delta%20t%7dv](file:///C:\Users\tkj\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.gif)
Komentar
Posting Komentar