Senin, 16 Juli 2012

Biarkan Aku Mengeluh

orang kalau setiap detiknya hanya mengeluh, ibarat kata adalah orang yang tidak pernah bersyukur.
tapi orang tanpa keluhan adalah orang yang tidak menikmati hidup, \./

ini hanya bualan. hidup memang tidak pantas hanya mengeluh tanpa diimbangi dengan usaha agar keluahannya bermanfaat.

Melenceng sedikit dari topik.
=> Sy punya sahabat dan saya kenal baik dengannya, dia adalah pribadi yang tahan banting dan tidak pernah mengeluh mulai dari kecil. Hal kecil atau besarpun menurutnya adalah masalah tidak pernah dikeluhkan kepada orang tuanya atau sahabat terdekatnya. Hidupnya selalu diberikan hanya 2 pilihan tersulit.
Anak ini dilahirkan dari keluarga sederhana, bukannya orang tuanya tidak perduli tetapi mungkin karena tidak adanya waktu untuk memperdulikan anaknya. Pada saat SD anak ini pengen melanjutkan sekolah ke SMP, orang tuanya hanya berkata "kalau kamu bisa masuk sekolahan SMP negeri, akan kita sekolahkan. Tapi kalau swata lebih baik tidak sekolah". Dengan adanya tekanan itu, dari anak yang biasa-biasa saja tetapi karena dia punya keinginan besar yang sampai sekarang belum bisa dicapainya, dia bisa masuk SMPN negeri tanpa dana atau nepotisme yang biasa dilakukan oleh orang tua teman-temannya.
=>Pada saat SMP dia tidak pernah masuk peringkat dua maklumlah anaknya tidak pinter-pinter tapi cerdas banget biasa-biasa saja, malah murid yang selalu bikin onar karena cerewet dan kritisnya. Anak ini selalu masuk 10 besar dan selalu diikutkan dalam berbagai lomba karena nilainya, meski tidak pernah menang. Saat kelas 3 tekanan mulai muncul ketika dia berkeinginan untuk SMA dikota, salah satu SMA favorit di Kabupatennya. Dengan segala usaha dan upaya, bahkan sakit yang tidak dirasanya pada saat UAS dan UNAS dia tetap belajar siang dan malam. Pada saat kondisi ini orang tuanya sudah termasuk keluarga yang lumayan berada dan bahkan berkecukupan di tempatnya, orang tuanya hanya berkata "Kalau kamu bisa masuk SMA itu, kamu kita sekolahkan. Kalau tidak cukup hanya sekolah SMP saja". Dan ternyata nilai UANnya bisa ketrima di SMA yang dia idam-idamkan, tapi apa daya orang tuanya tidak mengizinkan dia untuk ngekost, akhirnya disekolahkan di belakang rumah, meskipun juga negeri. Di SMA yang ditujukan orang tuanya, pada kelas 1 nilainya jatuh banget. Tapi pada saat kelas 2 dia punya keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi Negeri dan tidak ada respon dari orang tuanya, pada saat kelas 3 orang tuanya hanya membari pilihan "Kalau kamu bisa masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur depan silakan kuliah, tapi kalau tidak kamu harus NIKAH".
=>Karena kata-kata NIKAH inilah yang membuatnya usaha mati-matian, belajar siang-malem, bahkan tidak ada waktu untuk bermain sedikitpun. Pada saat itu yang ada di otaknya hanyalah "aku masih berumur 18 tahun harus menikah, bagaimana kehidupanku..?adakah jaminan hidupku pasti enak,?adakah jaminan aku bahagia dengan laki-laki ini?adakah jaminan aku bisa kaya? masih banyak lagi faktor yang membuatnya benar2 harus usaha setengah hidup.
=>Usaha yang membuahkan hasil dia keterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang, dengan jurusan fisika. Pertama muncul pengumuman itu dia bahagianya sampek ubun-ubun, karena tidak jadi nikah...tapi setelah masuk semester satu banyak hal yang diketahuinya bahwa S1 Fisika prospeknya tidak menjamin yang dipikirnya saat itu dan sampai sekarang adalah "aku masuk fisika karena restu-NYA, pastilah DIA memberikan jalan setelah ini dan rizky untukku".

Dari sinilah muncul sifatnya yang sering mengeluh, karena dia dikelilingi sahabat-sahabat yang selalu ada buatnya, pada saat suka atau duka. Keluahan yang dia rasakan dan dia kowar-kowarkan ke sahabatnya adalah sebagian keluahan kecil yang ditanggungnya, masih ada keluhan besar yang hanya disimpannya. Mungkin para sahabat-sahabatnya termasuk saya, selalu berfikir ini anak kenapa hanya bisa mengeluh, kenapa tidak berusaha berdiri dan bertindak. Tapi semua itu salah, dia bukan tipe orang yang menyerah hanya dengan sekali gertakan, emosi dan kerass kepala adalah pengontrolnya.

Seperti hari ini, 17 juli 2012, 3 hari sebelum tanggal 20 dan 2 minggu kurang untuk mendekati batas kahir sidang skripsi. Baru kemaren dia berfikir apa yang akan membuatku semangat, dan bekerja. Apa tekanan yang aku dapat untuk menyemangatiku..?. Ternyata apa yang dia pikirkan terjadi, disaat teman-temannya daftar sidang, dia dihadapkan denga permasalah yang komplcated. Disaat dosen pembimbing 1 tinggal gradik yang direvisi, pembimbing 2 berhendak lain, dia harus melakukan penelelitian lain dan merombak semua bab 2 dan bab 4. Kalau bab 2 dan 4 dirombak dengan variabel yang berbeda dalam ilmu fisika, bab 3 juga akan berubah, bab 1 juga akan mengikuti. Semua mulai dari awal.

Mungkin dia memang pengeluh yang benar-benar tidak tahu tempat, dengan siapa, dan dimana. Janganlah melihat dari keluhannya tapi lihatlah usahanya diatas keluhannya.



Dari cerita ini mungkin terlihat kenapa dia sering mengeluh,karena dia merasa ada orang yang menyayanginya selain orang tuanya. Biarkan para sahabatmu mengeluh, dukunglah dia dan semangati dia. Tulisan ini tidaklah rekayasa, tapi tulisan yang meneteskan air mata penulis, disaat dia mengalami tekanan dan insomnia berat yang menyebabkannya tidak tidur semaleman.


momentum, impuls dan kekekalan momentum kelas x tkr semester 1

Pengertian  Momentum dan Impuls , Hukum Kekekalan, Energi, Tumbukan, Aplikasi Kehidupan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban - Pernahkah ...