DIAGRAM FASE
SUPERKONDUKTOR
1.
Diagram fase T-X pada La2–xSrxCuO4
Diagram fase
pada CeRh1-xCoxIn5
2.
Fasa peritektik
Sebelum mengarah pada fasa peritektik,ada fasa sebelumnya
yaitu fasa euritik
Keterangan:
I. B larut
terbatas di A pada garis a-b, dengan demikian A+B A! = α
II. A larut
terbatas di B dengan batas kelarutan c-d, disebut daerah β
III. Daerah
antara dan L ( α +L) tanda positif (+) bukan berarti penjumlahan
aljabar, tetapi
menyatakan bahwa didaerah tersebut ada campuran fasa Garis SOLVUS adalah
garis yang memisahkan fasa padat dari fasa padat lainnya,
sedangkan Reaksi
fasa Eutektik adalah reaksi fasa yang terjadi dimana satu fasa cair berubah
menjadi 2 fasa yang berbeda [L α + β ]
Untuk
fasa peritektik itu sendiri adalah fasa perubahan yang terjadi setelah fasa
euritik mengalami penitian ke bantuk padat setelah mengalami 2 tahan,
yang pada garis ke 6 muncul fasa garis soldul liquidus,
pada garis ke 6 menjadi β
dan yang ke 5
menjadi α
. Pada Garis Komposisi 7 dan 8, mirip seperti aris
komposisi 2 dan 1, hanya bedanya pada garis komposisi 2 dan 1, terjadi
pengintian dan pertumbuhan α , sedangkan pada garis komposisi 7 dan 8, terjadi
pengintian dan pertumbuhan β.
3.
A. Sintering
Posisi
sintering ini terjadi ketika akan mensintesis bahan dan bahan itu sudah
mengalami proses peletisasi yang biasanya menggunakan temperatur tinggi untuk
mensintesis suatu bahan yang dapat mempercepat proses densifikasi, tetapi
pertumbuhan butir juga meningkat. Jika temperatur sintering terlalu tinggi
dapat menyebabkan pertumbuhan butir yang abnormal sehingga dapat membatasi
densitas akhir. Proses sintering itu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
B.
Partial mealting
B.
4.
A. Superkonduktor
elemen
Komentar
Posting Komentar