MAGNETIK INTRINSIK PADA ALLOY
4.3 Magnetik intrinsik pada alloy
Meskipun banyak
substansi yang digunakan untuk bahan magnetik tetapi untuk saat ini hanya
membahas tiga logam murni ferromgnetik pada suhu ruang. Tiga logam tersebut
adalah besi, kobalt, dan nikel. Hmpir semua magnetik alloy berisi sedikitnya
satu jenis logam ferromagnetik. Logam alloy ini terdiri dari logam lain, dimana
memiliki berbagai macam jenis, antara lain magnet anisotropi, magnetostriksion
dan srktur kedua dari senyawa. Magnet intrinsik dari alloy disebut dengan
struktur elektronik.
Magnet
berasal dari spin dan orbital momen magnet yang mengisi kulit elektron. Tiga
bahan ferromagnetik seperti fe, co, dan ni mengisi kulit elektron pada letak
3d. Dibumi logam ferromagnetik yang ditemukan pada temperatur rendah terletak
pada 4f. Untuk itu digolongkan dalam logam transisi 3d.
Pada
gambar 4.9 menunjukkan momen magnetik atom dari berbagai macam magnet yang mana
magnet saturasinya pada 0°
K dibagi dengan volume atom, seperti rata-rata
elektron peratom. Grafik yang ditunjukkan dengan menurunnya dua kurva garis
lurus. Garis 1 menunjukkan 0 bohr magnet pada Cr dan rata-rat 1 Mb/ elektron.
Yang mana 2.5 Mb pada 30% Co-Fe pada rata-rata -1 Mb/ elektron. Kurva ini
mengacu pada kurva slater-pauling. Dari sini bisa diliht konsentrasi rata-rata
ferromagnetik dari 24 sampai 28,6. Argon memiliki 18 elektron dengan kulit atom
1s sampai 3p. Pada kulit 3d dan 4s elektron ferromagnetik memiliki 6 sampa
10,6. Jika diasumsikan bahwa konduksi elektron kira-kira 1,0 pada Cr dan 0,6
pada Ni. Kulit pada 3d menunjukkan 5 sampai 10 yang ditunjukkan oleh
ferromagnetik.
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Dalam
penjelasan ferromagnetik, pertama harus di identifikasi. Asal mula fisika
molekul yang manamemunculkan spin paralel, seperti yang ditunjukkan pada 4.32
lorentz. Interpolasi dari medan molekular ditunjukkan pertama kali oleh
Heisenberg perubahan alami gaya mekanik kuantum. Energy potensial energi antara
dua atom mempunyai spin Si dan Sj menjadi 10ij=-2J/Si.Sj
Dimana
J adalah perubahan Integral. Jika J positif, energi sedikit, Si paralel ke Sj;
Jika J negatif, yang mana Si adalah antiparalel ke Sj.
Walaupun
tidak mungkin untuk mengenai gaya perubahan alami dari titik tetap fisika
klasik, kita bisa mendapatkannya cara berikut. Prinsip Pauli mengizinkan sebuah
orbit untuk menempati satu tambahan dan satu kurangan elektron putar, ketika 2
elektron denganarah elektron yang sama tidak dapat mendekati satu sama lain.
Jadi hal ini berarti jarak antara 2 elektron harus berbeda untu arah putar
paralel dari putaran antiparalel,dan energi Coloumb harus berbeda pada 2
elektron. Ini mungkin bisa dikatakan bahwa pertukaran energi.
Komentar
Posting Komentar