PEMBANGKIT MAGNET DAN SENSOR
METODE
KARAKTERISASI BAHAN
TUGAS
II
PEMBANGKIT
MAGNET DAN SENSOR
Oleh
:
Muhammad
Arifin (308322410943)
Dosen
Pembimbing : Bapak Markus Diantoro
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
2010
A. GENERATOR/PEMBANGKIT MAGNET
Pembangkit
magnet di sini mengacu pada suatu system yang jika dialiri listrik dapat menimbulkan
kuat medan magnet (H). Prisip dasar pengukuran kuat medan magnet (H) seperti
pengukuran kerapatan fluks B. Dalam pengukuran ini, search coil berada diluar
specimen. Rangkaian pengukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Kuat medan magnet (H) yang berada dalam
specimen sama dengan kuat medan magnet (H) yang berada di luar specimen karena
komponen tangensial kedua medan adalah sama pada kedua sisi permukaannya.
Rangkaian Galvanometer mengukur B yang berada dalam search coil. Inti search
coil adalah udara dengan permeabilitas sebesar μ0
.
Dengan demikian dapat ditentukan kuat medan magnet sebesar :
H
= B0 / μ0
Pengukuran ini sederhana tetapi, sulit untuk mencapai
sensitivitas yang tinggi karena permeabilitas specimen jauh lebih besar dari
udara sehingga B sangat kecil dibanding dengan B specimen untuk H yang sama.
Juga luas penampang search coil harus sekecil mungkin dibandingkan dengan
kumparan magnetisasinya.
B.
SENSOR
/ RECEIVER PENGUKUR BESAR MEDAN MAGNET
Pada sensor / receiver pengukur
besar medan magnet, akan diamabil contoh pembuatan dan pengembangan sensor magnetic fluxgate yang terdiri
dasri dua buah probe, beerupa kumparan eksitasi, kumparan sekunder (pick-up),
dan inti dari victrovac. Sensor ini
digunakan untuk mengukur besarnaya medan magnetik, arus pada penghantar dan
mengukur jarak. Pada pengukuran ini didapatkan B hingga nT dengan
sensitifitas 533,94 mV/p,T, dengan
kesalahan absolut 200 mV dan kesalaban
reJatif 2,76%,
sedang untuk pengukuran jarak, sensor ini mampu melakukan pengukuran jarak
sampai
pada jarak 13,8
mm dengan resolusi sampai pada 10 p,m dan kesalahan absolut 0,16 mm serta
kesalahan relatif
sebesar 3,4%.
v FLUXGATE MAGNETOMETER
Fluxgate
magnetometer adalah sensor yang bekerja berdasarkan perubahan medan magnet
luar. Salah satu bentuk probe sensor pada sensor fluxgate adalah berbentuk
turus ( inti logam ), kumparan primer dan kumparan sekunder. Tetapi pada sensor
ini dengan menggunakan probe dengn dua buah inti, yang masing-masing dililitkan
excitation coil atau kumparan eksitasi dan pick-up coil atau
kumparan sekunder. Kumpran eksitasi berfungsi sebagai pembangkit medan magnet
referensi. Medan magnet timbul secara matematis yang dirumuskan:
|
Keteranagan:
I:
arus yang mengalir,
n:
jumlah lilitan persatuan panjang.
|
|
Gambar 1: Inti sensor fluxgate Gambar 2: Cam kerja probe sensor
Kumparan
sekunder (pick-up coil) adalah
kumparan yang berfungsi untuk mengubah besarnya perubahan medan magnet
yang terjadi menjadi besaran listrik. Besamya tegangan yang terjadi secara
matematika dirumuskan dengan persamaan:
E=-Nd
|
Pada
kumparan eksitasi, arus yang dialirkan dikendalikan oleh sebuah osilator
frekuensi. Frekuensi osilator ditentukan oleh ftekuensi dari kristal untuk
fluxgate magnetometer yaitu 1-20 kHz [2], di sini digunakan osilator dengan
frekuensi 4 kHz, dengan frekuensi sebesar ini basil yang diperoleh lebih
optimal. Frekuensi yang digunakan untuk kumparan eksitasi adalah setengah dari
frekuensi ini yaitu 2 kHz (f), dan frekuensi 4 kHz (2f) digunakan untuk
detektor fasa.
Kumparan
eksitasi dililitkan pada ujung masing-masing inti sensor, sedangkan kumparan
sekunder dililitkan di tengah inti sensor. Ini dilakukan agar kumparan sekunder
lebih sensitif terhadap flux medan magnet yang dilingkupinya, karena langsung
melingkupi inti sensor. Dengan melilitkan kumparan eksitasi pada ujung-ujung
inti, diharapkan inti akan mencapai satumsi, dan medan magnet di sepanjang inti
akan homogen, ini juga didukung oleh daerah yang dilingkupi oleh kumparan
eksitasi lebih panjang dari kumparan sekunder.
Ketika
kumparan eksitasi dialiri arus eksitasi bolak-balik, akibamya akan timbul medan
eksitasi yang berarah bolakbatik sesuai dengan arus yang mengendaHkannya. Medan
ini akan mensaturasikan inti yang mempunyai permeabilitas tertentu
yang lebih besar
dari permeabilitas udam. Ketika inti tersaturasi, medan magnet di sekitar inti
akan homogen. Demikian pula pada inti sensor yang kedua, kumparan eksitasi
dililitkan pada ujung-ujung inti, dan kumpamn sekunder di tengah, tapi keluamn
kumpamn sekunder dibuat saling berlawanan. Karena arah kumparan eksitasi dibuat
searah untuk kedua inti dan agar tegangan keluamn dari kumparan sekunder
berlawanan, maka arah lilitan kumparan sekunder.
Untuk pengaplikasian dari sistem
sensot ini adalah Aplikasi FGM (Flwcgate Magnetometer) sebagai alat ukur
didasarkan pada pengukuran medan magnet. Medan magnet yang terukur nantinya
akan diproses oleh rangkaian pengolah sinyal kemudian ditampilkan dalam bentuk
displai.
A. Pengukoran medan magnet Pengukuran medan
magnet dimaksudkan untuk mendeteksi besamya pengaruh medan magnet di suatu
tempal Pengulruran dilaknkan dengan meletakkan sensor pada suatu tempat, maka
akan diketahui besarnya intensitas medan yang terjadi. Pengukumn ini dapat juga
digunakan sebagai penunjuk arab (kompas elektronik).
Dalam
tahap awal, pengukuran medan magnet dilakllkan untuk mengetahui respon sensor
terhadap sumber medan magnet. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan sensor
pada sebuah solenoida berarus yang besamya arus listrik dapat kita kontrol,
sebingga dapat diketahui besamya medan magnet yang terjadi. Dari pengukuran
yang telah dilalmkan didapatkan data pengukuran seperti ditunjukkan Gambar 4.
Dari Gambar 4 tampak bahwa daerah tinier terdapat pada daerah medan magnet
antam -20 T bingga 20 T, pada daerah ini terdapat perbandingan yang lurus antam
tagangan keluaran dengan medan magnetik yang diukur, dengan demikian
magnetometer bekerja dengan baik pada daerah ini.
Komentar
Posting Komentar