PROPAGATION ALONG A PRINCIPAL AXIS
PROPAGATION
ALONG A PRINCIPAL AXIS
Garis yang menentukan
propaganda dari cahaya pada Kristal dengan kondisi umum yang ruwet. Titik ini
akan menjadi mudah jika menggaris dahulu titik penting pada Kristal. Ada
beberapa cara yang digunakan yaitu:
Cara
normal
Tarik garis x, y, z
menjadi pada satu koordinat arah titik kristal. Gelombang berjalan ditunjukkan
dengan pada titik z dan polarisasi ditunjukkan dengan arah x dengan kecepatan
phase co/ ni (k = n1/k0) tanpa
mengubah polarisasinya. Karena medan listrik yang hanya mempunyai satu komponen
E1 pada arah x, sehingga D juga pada arah x, D = e1E1 dan
persamaan gelombang diperoleh dari persamaan Maxwell yang akan mempunyai
kecepatan (μ0ϵ
1) -1/2=C0/ni . Gelombang dengan polarisasi
linear pada arah y sama dengan kecepatan c0/n2
dan “ekperience” adalah indeks bias n2. Jadi cara normal untuk
propagansi pada arah z yang linier dengan gelombang polarisasi pada arah x dan
y.
Polarisasi
pada arah yang berubah-ubah
Gambar 6.3-4
Jika gelombang berjalan
pada satu titik pokok (contoh titik z) yang berhubungan dengan polarisasi pada
arah x dan y yang berubah-ubah. Keadaan ini dapat ditemui dengan menganalisasi
gelombang seperti yang dijelaskan pada cara normal. Ketika dua komponen
berjalan dengan kecepatan yang berbeda co/ni
dan no/n2, gelombang ini melalui
pergeseran phase yang berbeda, φ
x= n1k0 d dan
φ
y= n2k0 d
setelah perambatan a jarak d. Jada persamaannya menjadi φ
= φ
x - φ
y = (n2 n1) k0 d. Ketika dua komponen digabungkan akan
berbentuk gelombang elips (seperti gambar 6.1) dan pada gambar 6.3-5. Kristal
dapat digunakan sebagai Kristal penghambat sebuah device yang mana polarisasi
pada kecepatan phase yang berbeda.
C.
Propagation in an Arbitrary Direction
Kristal anisotropi pada
arah yang berbeda disebut dengan unit vector u
dengan analisis yang panjang tetapi hasilnya
simple. Dengan menggunakan cara normal yaitu indeks bias na dan nb da arah
polarisasi pada mode yang akan ditentukan dengan menggunakan prosedur dasar
indeks ellips. Seperti yang ada pada buku gambar 6.3-6 yang menunjukkan gambar
hubungan dispersi untuk menentukan vector u
dengan menggunakan persamaan Maxwell dan
persamaan medium D = cE. Dengan posisi r adalah exp(-jk∙ r )
, dimana k = ku
.
Dari
persamaan Maxwell diturunkan menjadi,
k x
H = - ω
D ………………………………
D
adalah normal untuk k dan H.
k
x E = - ωμ
0H ……………………………
H
adalah normal untuk k dan E.
Dari penjelasan diatas
telah dijelaskan pada buku yaitu gambar 6.3-7 yang menunjukkan vector pointing
S = ½ E X H *.
Persamaan
vector yang memenuhi E, tiga komponen homogeny untuk E1, E2,
E3 pada koordinat dengan bentuk matrix.
Dimana
(k1, k2, k3)
adalah komponen dari k, ko = ω
/
Co,
dan (n1, n2,
n3) sehingga menghasilkan matrix sama dengan
nol. Hasil dai hubungan persamaan dari ω
ke
(k1, k2 , k3) dari
bentuk ω
= ω
(k1, k2 , k3)
yang merupakan fungsi nonlinier. Persimpangan dari arah u
dengan permukaan k menentukan vector k yang magnitudenya k = n
ω
0 yang membag indeks bias
n.
Untuk Kristal biaxial
(n1< n2 < n3) pada dua lembaran bertemu
4 point yang melukiskan 2 titik optic. Pada uniaxial (n1 = n2
= n0 = ne),
dua lembaran menjadi bulat dan ellips. Dari putaran bertemu hanya dua titik
yang melukiskan sumbu optic tunggal. Yaitu sumbu z. Pada isotropic n1 = n2 = n3 = n dua lembar
menjadi sebuah lingkaran bola.
*proof of the
index-ellipsoid contruction for determining the normal modes
Untuk mendapatkan D
dengan model normal seperti pada gambar 6.3-8
Cristal
Uniaxial
(n1
= n2 = n0 = ne) dengan
indeks bias berbentuk ellips. Untuk gelombang berjalan pada sudut θ
dengan sumbu indeks ellips mempunyai setengah
panjang n0 dan n
θ .
Jadi pada mode normal ini mempunyai indek relative na
= n0 dan na = n( θ
).1) Ordinat Gelombang
mempunyai indeks bias n0 tanpa memperhatikan θ
. 2) gelombang extraordinat mempunyai indek
relative n( θ )
bermacam-macam
dari n0 ketika θ =0
0 ke n, pada θ
=
900
D.
Rays, wavefronts, and energy transport
Gelombang alami pada
media anisotropi dijelaskan dengan menguji permukaan k ω
(k1, k2 , k3)
diisi dengan persamaan determinan dari matrix.
Kecepatan dari grup
juga ditunjukkan dengan permukaan k. Hal in yang dianalogikan dengan kecepatan
grup v = dω
/
dk yang menjelaskan kecepatan dengan getaran cahaya (paket gelombang) adalah
vector v = ∇
kω
(k), gradient pada ω
menuju ke k, selam k konstan, v normal
akan menuju ke permukaan k. Sehingga sinar menuju kepermukaan k.
Vektor pointing S = 1 2
E X H* juga kepermukaan k. ditunjukkan
dengan asumsi titik ω
dan dua vector k dan k+∆
k terletak pada permukaan k.
Komentar
Posting Komentar