MATERI FISIKA KELAS XI
Contoh 1
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.
Jika sistem
dalam keadaan seimbang, berat beban w adalah ...
Pembahasan:
Pembahasan:
Diketahui:
Panjang batang AB (lAB) = lAO + lOB = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang terletak dititik pusat batang yaitu pada titik P sehingga AP = PB = ½ AB = ½ (2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yang bekerja pada batang AB yaitu tegangan tali T dan wt dengan poros berada dititik O.
lOB = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya: berat beban w
Jawab:
Sistem dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Dengan kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Panjang batang AB (lAB) = lAO + lOB = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang terletak dititik pusat batang yaitu pada titik P sehingga AP = PB = ½ AB = ½ (2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yang bekerja pada batang AB yaitu tegangan tali T dan wt dengan poros berada dititik O.
lOB = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya: berat beban w
Jawab:
Sistem dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Dengan kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Karena massa
katrol diabaikan, maka w = T. Sehingga w = 37,5 N
Contoh 2
Sebuah batang homogen AB dengan panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T sehingga sistem seimbang. Jika sudut yang dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Contoh 2
Sebuah batang homogen AB dengan panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T sehingga sistem seimbang. Jika sudut yang dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Diketahui:
berat beban
(wB) = 20 N
lAB = 40 cm = 0,4 m
berat batang
(Wb) = 10 N
lAO = ½ lAB = ½ (0,4) = 0,2 m
α = 37°
Ditanya:
tegangan tali T
Jawab:
Contoh 3
Sebuah
batang homogen AC dengan panjang panjang 4 m dan massanya 50 kg. Pada ujung C
digantungkan beban yang massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T sehingga
sistem seimbang. Jika jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Perhatikan
gambar berikut, terdapat tiga gaya yang bekerja pada batang AC yaitu tegangan
tali T, berat batang, dan berat beban. Dengan poros berada pada titik A.
Diketahui:
massa beban
(mB) = 20 kg
berat beban
(wB) = mB.g = 20(10) = 200 N
jarak beban
terhadap poros: lAC = 4 m
Contoh 3
Sebuah
batang homogen AC dengan panjang panjang 4 m dan massanya 50 kg. Pada ujung C
digantungkan beban yang massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T sehingga
sistem seimbang. Jika jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Perhatikan
gambar berikut, terdapat tiga gaya yang bekerja pada batang AC yaitu tegangan
tali T, berat batang, dan berat beban. Dengan poros berada pada titik A.
Diketahui:
massa beban
(mB) = 20 kg
berat beban
(wB) = mB.g = 20(10) = 200 N
jarak beban
terhadap poros: lAC = 4 m
massa batang
(mb) = 50 kg
Berat batang
(wb) = mb.g = 50(10) = 500 N
Titik berat
batang berada di titik O, sehingga lAO = ½ lAC = ½ (4) = 2 m
tali T
dikaitkan pada titik B, sehingga lAB = lAC – lBC = 4 – 1 = 3 m
α = 30°
Ditanya:
tegangan tali T
Jawab:
Contoh 4
Sebuah balok
bermassa 5 kg diletakkan diatas papan kayu yang bermassa 10 kg. Papan tersebut bertumpu
pada kaki A dan C. Jika jarak beban dari kaki A 1 m dan panjang papan kayu 5 m,
maka hitunglah gaya yang dialami oleh kaki A!
Pembahasan:
Berikut
ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada papan tersebut.
Perhatikan
gambar diatas, terdapat empat buah gaya yang bekerja pada sistem tersebut,
yaitu NA, wb, wp, dan Nc. karena yang ditanyakan gaya normal pada kaki A ( NA ), maka poros berada di titik C. (Catatan: untuk
menentukan letak titik poros, ambilah gaya yang belum diketahui nilainya, namun
tidak ditanyakan dalam soal)
Diketahui:
Diketahui:
Panjang
papan: lAC = 5 m
massa balok
(mb) = 5 kg
berat balok
(wb) = mb.g = 5(10) = 50 N
jarak balok
terhadap poros (titik C): lBC = lAC – lAB = 5 – 1 = 4 m
massa papan
(mp) = 10 kg
Berat papan
(wp) = mp.g = 10(10) = 100 N
Titik berat
papan berada di titik O, sehingga lOC = ½ lAC = ½ (5) = 2,5 m
Ditanya:
Gaya normal pada kaki A ( NA )
Jawab:
Contoh 5
Sebuah
tangga seberat 400 N disandarkan pada dinding seperti gambar. Jika dinding
licin dan lantai kasar, serta tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah
koefisien gesekan antara lantai dan tangga!
Pembahasan:
Berikut
ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada tangga tersebut. Terdapat empat buah gaya
yaitu NB, wt, NA dan f (anak panah berwarna
merah).
Diketahui:
Panjang papan:
lAB = 10 m
berat tangga
(wt) = 400 N
Titik berat
tangga berada di titik O, sehingga lOB = lOA = ½ lAB = ½ (10) = 5 m
θ = 53°
Ditanya:
Koefisien gesekan antara tangga dan lantai (µ)
Jawab:
Jumlah gaya
pada sumbu y (vertikal) dan sumbu x (horizontal) harus nol:
Jumlah torsi
di A harus nol (karena yang ditanyakan koefisien gesekan sehingga untuk
memudahkan perhitungan, kita pilih titik A sebagai poros). Perhatikan bahwa
dalam mengerjakan soal tentang torsi, gaya yang menyebabkan benda berputar haruslah
tegak lurus dengan lengannya. sehingga NB dan wt harus dibuat tegak lurus dengan
papan (lihat anak panah berwarna biru)
substitusikan
nilai NB pada persamaan (1), sehingga
diperoleh:
Jadi
koefisien gesekan antara tangga dan lantai sebesar 0,375
Komentar
Posting Komentar