Senin, 08 Oktober 2018

MATERI FISIKA KELAS X


BAB 2. Gerak dan Gaya
Pemahaman Gerak dan Gaya

Pemahaman Gaya dan Gerak, merupakan suatuhal yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, gaya merupakan salah satu besaran vektor yakni memiliki arah dan nilai, sedangkan gerak merupakan upaya/ usaha yang menjadikan sebuah benda/ manusia berpindah tempat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7SKRIt5s2fE0EWbNTOLphjkeeDtYYgOyvuF8q26nu5HLeBk2XLF0l7HeOKN22QrBh7Hm5j95m_F5lsNVj1HzgVq-cTQWGnLu759hLGf6uqD44hdNXXiQMtUEyDIRKzGnKgR7uA94c7Aw/s1600/gaya.jpg
(Ilustrasi Gaya dan Gerak by : google search)
Apa Itu Gaya  ??
Gaya adalah tarikan atau dorongan karena interaksi suatu partikel / benda dengan pertikel/ benda lainnya.
Ada gaya yang dihasilkan dengan interaksi kontak lasung benda, seperti gaya normal, gaya gesek, gaya pegas, dan gaya tegang. ada juga gaya -gaya yang dihasilkan interaksi tanpa kontak langsung seperti gaya listrik, gaya magnet, dan gaya gravitasi.  
Gaya merupakan besaran vektor , sehingga operasi penambahan dan pengurangan gaya sebagaimana penambahan dan pengurangan pada vektor
1. Pendalaman Gaya
Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa bergerak. Meja bisa bergerak karenaorang memberikan sesuatu kekuatan melaluidorongan, kekuatan itulah yang kita namakansebagai gaya.
Gaya adalah dorongan atautarikan yang dapat menyebabkan bendabergerak.
Jadi bila kita menarik atau mendorongbenda hingga benda itu bergerak maka kita telahmemberikan gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama Neraca Pegas atau Dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis dengan huruf  (N) kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton,seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada skala dinamometer.

2. Jenis jenis Gaya
Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi jenis gaya tidak hanya yang kita keluarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:
 

a. Gaya Normal
 Gaya normal adalah gaya-gaya yang arahnya sejajar (//) terhadap sumbu beban
b. Gaya magnet:  
Gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Magnet alam adalah sejenis logam yang pertama kali ditemukan di kota magnesia. Magnet memiliki kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda lainnya terbuat dari besi atau baja. Kekuatan ini disebut gaya magnet.
c. Gaya listrik statis:
Gaya listrik statis adalah kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-benda disekitarnya. Kita dapat melakukan percobaan untuk membuktikan adanya gaya listrik statis. Coba kalian gosok-gosokkan penggaris plastik pada rambut kalian. Siapkan juga kertas yang disobek-sobek halus. Setelah digosokkan berulang kali pada rambut , dekatkan penggaris pada potongan-potongan kertas. Kalian akan melihat potongan tertas tertarik ke arah penggaris. Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.

d. Gaya otot :
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia disebut gaya otot . Gaya ini sering dilakukan pada saat kita mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.

e. Gaya gravitasi bumi :
Gaya grafitasi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.

f. Gaya Pegas :
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah terlontar  dengan cepat dan jauh.

g. Gaya Gesekan:
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.

Apa Itu Gerak??

1. Pendalaman Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
2. Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
  1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
  2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
  3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2
  1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
  2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur

Gaya dan gerak merupakan kegiatan yang setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi dengan tidak sadar pula kita telah mempelajari tentang gaya dan gerak.
Kesimpulannya : Dengan adanya sebuah gaya benda akan menjadi bergerak.


Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bersentuhan, di mana arah gaya normal tegak lurus bidang sentuh. Lambang gaya normal adalah N dan satuan sistem internasional adalah kg m/s2 atau Newton.
gaya normal 1Gaya normal pada bidang datar
N adalah gaya normal yang dikerjakan lantai pada balok, N’ adalah gaya normal yang dikerjakan balok pada lantai. w adalah gaya gravitasi yang bekerja pada balok atau berat balok. N dan N’ merupakan gaya aksi reaksi, sedangkan N dan w bukan gaya aksi reaksi.
Jika balok sedang diam atau tidak bergerak pada arah vertikal maka besar gaya normal dapat dihitung menggunakan hukum I Newton
ΣFy = 0
N – w = 0
N = w
gaya normal 2Jika balok didorong ke bawah dengan gaya F seperti pada gambar di samping maka besar gaya normal :
ΣFy = 0
N – w – F = 0
N = w + F
Gaya normal pada bidang miring
gaya normal 3N dan N’ merupakan gaya aksi reaksi. N adalah gaya normal yang bekerja pada balok dan N’ adalah gaya normal yang bekerja pada bidang miring. W adalah komponen vertikal dari gaya berat (w). Gaya berat (w) bekerja pada balok. Besar gaya normal adalah
ΣFy = 0
N – wy = 0
N = wy = w cos teta

Gaya gesek

Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan dari dua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek mengubah energi kinetis menjadi panas atau suara.
 f = \mu N \,,
di mana
\mu\!adalah koefisien gesekan,
N\!adalah gaya normal pada benda yang ditinjau gaya geseknya,
f\!adalah gaya gesek.
Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda.

Asal gaya gesek

Gaya gesek adalah akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

Jenis-jenis gaya gesek

Terdapat dua jenis gaya gesek, yaitu;
  • gaya gesek statis
  • gaya gesek kinetis
yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti.

 Gaya berat

Pengertian Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda adalah besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut. Berat benda sangat dipengaruhi oleh kuat medan gravitasi dimana benda itu berada. Satuan yang digunakan untuk menyatakan berat adalah Newton (N). Orang terkadang tidak bisa membedakan antara massa dan berat padahal kedua besaran itu tidaklah sama. Massa adalah ukuran banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda. Satuan untuk massa adalah KG.

Gaya berat disemua tempat di permukaan bumi akan selalu mengarah ke pusat bumi. Gaya berat dan massa memiliki hubungan yang berbanding lurus begitu juga dengan percepatan gravitasi bumi. Besarnya percepatan gravitasi pada suatu tempat dipengaruhi jarak tempat tersebut dengan pusat bumi. Semakin jauh tempat dari pusat bumi maka gaya gravitasi buminya akan semakin kecil. Besarnya percepatan gravitasi bumi adalah konstan yakni 9,8 m/s2 atau kadang dibulatkan menjadi 10 m/s2.

Rumus menghitung gaya berat Secara matematis hubungan anatar berat dan massa dapat ditulis seperti ini :
w = m x g
ket :
w = Berat benda, satuan Newton (N)
m = Massa benda, satuan Kilogram (KG)
g = Percepatan Gravitasi, N/KG

Contoh soal gaya berat :
Sebuah benda memiki massa 800 gram. Benda tersebut berada di daerah yang memiliki percepatan gravitasi 10 m/s2. Berapa berat benda tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 800 gram = 0.8 KG
g = 10 m/s2
Ditanya : w = ?
Jawab :
w = m x g
  = 0,8 Kg x 10 m/s2
  = 8 N/Kg
GAYA GESEK
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY3jengy9d_vzjo4Qu12xrAHeXCdkVk6i4tUBwOyGovFARMXTqLx6mypzLOtw6IRKbglkUmVPUmgOwCyy3OMStZy-lIG0xd3PZPoHhroPVsIBeRa7mp7lB5Ata9pDdNcIYPbOB_vCr6QM/s320/hal27b.png


Gaya gesek merupakan bagian dari gaya sentuh. Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda yang bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Misalnya kita mendorong sebuah balok ke kanan, maka gaya gesek balok tersebut berlawanan dengan arah kanan. Jadi gaya gesek balok ke arah kiri.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai dan bahkan sering bersinggungan dengan gaya gesekan, kita juga merasakan pengaruh yang langsung terasa sebagai akibat dari adanya gaya gesekan.
·         Kita akan lebih mudah mendorong benda di lantai yang licin dibandingkan di lantai yang kasar.
·         Gesekan yang terjadi dapat menimbulkan permukaan benda menipis atau aus.
·         Terkadang, gesekan membuat kita harus mengeluarkan gaya yang lebih besar 
·         Kita dapat mudah berhenti ketika menge-rem atau bisa tergelincir
Gaya gesekan juga dinyatakan dengan konsep berikut:
1.      Gaya gesekan timbul ketika ada dua buah benda yang saling bersentuhan. Oleeh karena itu, gaya gesekan juga termasuk gaya kontak
2.      Gaya gesekan merupakan gaya kontak yang sejajar dengan bidang sentuh dan memiliki arah yang selalu berlawanan.

Dari laporan Jost diartikan bahwa Tribology adalah ilmu yang menangani gesekan (friction) , pelumas (lubrication) atau aus (wear).Sesungguhnya akar tribology bermula pada friction dari dua permukaan yang bersentuhan. Dari adanya friksi ini timbullah ide untuk melakukan pelumasan agar suatu benda bergerak lebih mudah. Dari literature kuno ditemukan bahwa bangsa-bangsa peradaban kuno seperti Mesir dan Assyria sudah memakai prinsip – prinsip tribology dalam kegiatan keseharian mereka. Ditemukan bahwa di jaman itu, ketika memindahkan barang yang berat mereka menggukan minyak hewan untuk melicinkan permukaan.
Karena tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah manusia modern berinteraksi dengan gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini.
Di dunia modern sekarang , hampir semua alat yang bergerak memakai bearing , dalam bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci , hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara terpisah , yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut Hukum Friksi Amontoms – Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir postulat :
1)      Gaya gesekan pada permukaan yang bersentuhan berbanding lurus dengan gaya tegak lurus pada permukaan tersebut.
2)      Gaya gesekan tidak bergantung pada luas permukaan yang bersentuhan
3)      Gaya gesekan tidak berhubungan dengan kecepatan sliding permukaan
4)      Gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya gesekan dinamis.
Postulat 1 dan 2, terbukti melalui penelitian ( empirically proved) akurat untuk gesekan benda padat. Sementara itu, postulat 3 dan 4 dalam beberapa kasus tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Selama lebih dari dua ratus tahun hukum gesekan di atas (terutama postulat 1 dan 2) dipakai secara luas dan hampir semua desain alat mekanik modern menerapkan hukum ini.
Pada kenyatannya, sampai sekarang orang belum tahu misteri yang terjadi di lapisan molekul dua permukaan yang bergesekan. Misalnya pada fenomena anomali kekasaran permukaan(surface roughness ,ra) dan gaya gesekan. Secara sederhana kita akan mengambil kesimpulan bahwa semakin kecil kekasaran permukaan ( artinya permukaan semakin licin) semakin kecil pula gaya gesekan yang timbul. Namun ternyata, jika kekasaran permukaan dikurangi terus , setelah mencapai tingkat tertentu gaya gesekan berbalik menjadi lebih besar. Fenomena ini gagal dijelaskan oleh hukum Amontons – Coulomb.
Jenis-Jenis Gaya Gesekan
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser).
Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
1.      Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
2.      Gaya gesek kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.

Rumus gaya gesek
f = µN
keterangan :
f = gaya gesek, satuannya newton (N)
µ = koefisien gaya gesek
N = gaya normal, satuannya newton (N)

Contoh soal gaya gesek
Sebuah balok kayu mempunyai massa 20 kg didorong ke arah kanan. Koefisien gaya gesek kinetis sebesar 0,2. Berapakah gaya gesek kinetis balok dan kemanakah arah arah gaya geseknya?
Jawab:
m = 20 kg
µk = 20
N = W; maka W = mg
W = 20 kg 10 m/s2
W = 200 N
Persamaan gaya gesek:
f = µk N
f = 0,2 . 200
f = 40 N
jadi besar gaya gesek pada balok kayu dengan lantai adalah 40 N dan arah gaya geseknya ke arah kiri (berlawanan dengan arah gerak benda).
Gaya gesekan yang merugikan
Gesekan yang terjadi pada beberapa bagian mesin kendaraan menimbulkan panas sehingga mesin kendaraan semakin lama akan rusak. Untuk mencegah hal demikian, makanya kendaraan mesit di oli, sehingga tidak bergesekan secara langsung.
Gesekan antara ban kendaraan dengan jalan aspal. Jika kita sering berkendara, akan menemui dimana ban kendaraan akan menipis dan ulir-ulir pada ban akan hilang. Ini bisa mengakibatkan kendaraan tergelincir, karena Ban sudah halus.
Sewaktu mendorong benda di lantai yang kasar, itu akan menguras tenaga kita. Sehingga terkadang diperlukan kain untuk memperkecil gaya gesekan dengan lanti yang kasar.

Manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1.      Kita dapat berjalan dengan mudah menggunakan sepatu karet di lantai yang agak licin.
2.      Ban sepeda motor atau mobil terdapat gerigi-gerigi yang bertujuan memperbesar gaya gesek jika berjalan di atas tanah.
3.      Rem cakram atau tromol dengan menggunakan kampas sehingga kita dengan mudah dan aman pada waktu mengerem. Jika tidak ada gaya gesek maka motor akan melaju terus.

Cara yang dilakukan untuk mengurangi gaya gesek:
1.      Memberikan pelumas seperti oli pada kendaraan bertujuan untuk mengurangi gaya gesek pada mesin.
2.      Memberikan roda pada gerobak bakso. Seandainya pada gerobak bakso atau mie ayam, maka akan susah sekali tukang baksonya untuk mendorong gerobak.


Materi Usaha dan Energi untuk SMK Kelas X
A. Pengertian Usaha
Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika. Usaha adalah  besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.

Rumus Usaha
Dalam fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan benda. Satuan usaha dalam SI adalah Joule (J). Secara matematis, usaha dirumuskan sebagai :

W = F . s
dengan:
W = Usaha (Joule, J)
F = Gaya (N)
s = Perpindahan (m)

Usaha sebesar 1 Joule dilakukan apabila gaya sebesar 1 Newton memindahkan benda sejauh 1 meter.
Satuan usaha adalah Joule atau erg. Satu Joule adalah usaha yang dilakukan oleh gaya 1 Newton untuk menimbulkan perpindahan 1 meter. Jadi, 1 J = 1 N * 1 m = 1 Nm.
Satu erg adalah usaha yang dilakukan oleh gaya 1 dyne untuk menimbulkan perpindahan 1 cm. Jadi, 1 erg = 1 dyne * 1 cm = 1 dn cm. Berapa ergkah 1 Joule itu?


Jika gaya yang bekerja membentuk sudut α dengan arah perpindahan, perhatikan gambar dibawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2z5w6vl-Mw3kfKGV00os69IIKe2pqqdADnnnotEcuOXt8SAHO4VQrX4eQOA_kJ4voXA2nM-NGcIuAuvBXRxh3ma2xyZdPIrbs04L34YbENnFZ2GPDbQpYR4rdL4SQzdg6m1-MX6qwZX-E/s400/Sebuah+benda+yang+bermassa+m.png

Gambar 1 : Sebuah benda yang bermassa m ditarik dengan gaya F 
membentuk sudut α dengan horisontal.

Jika gaya yang melakukan usaha membentuk sudut α dengan perpindahan, maka gaya tersebut dapat diuraikan ke dalam dua komponen, yaitu :
Komponen y :
F y = F sin α
Komponen x, gaya yang searah dengan perpindahan :
F x = F cos α
Sesuai dengan rumus (1.1), Fs merupakan komponen gaya pada arah perpindahan, maka pada rumus (1.1) Fs digantikan dengan F cos α dan dapat dituliskan sebagai:
W = F y . s
W = F cos α s
W = F s cos α


BAB 3 USAHA DAN ENERGI
U S A H A
Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh , maka gaya F melakukan usaha sebesar W, yaitu
                                                    W = F cos a .

                                                                       F



 
                                                                      F cos a


 
                                                                                    
W = usaha   ; F = gaya    ;  = perpindahan  , a = sudut antara gaya dan perpindahan
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Usaha  (W)
joule
erg
Gaya (F)
newton
dyne
Perpindahan ()
meter
cm

1 joule = 107 erg
Catatan : Usaha (work) disimbolkan dengan huruf besar  W
                Berat  (weight) disimbolkan dengan huruf kecil w
Jika ada beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka usaha total yang dilakukan terhadap benda tersebut sebesar :
Jumlah usaha yang dilakukan tiap gaya,  atau
Usaha yang dilakukan oleh gaya resultan.
D A Y A
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.
                                        P =
P = daya  ;  W = usaha   ; t =  waktu
Daya termasuk besaran scalar yang dalam satuan MKS  mempunyai satuan watt atau J/s
Satuan lain adalah : 1 HP = 1 DK = 1 PK = 746 watt                       
HP = Horse power     ;  DK = Daya kuda     ; PK = Paarden Kracht
1 Kwh adalah satuan energi besarnya = 3,6 .106 watt.detik = 3,6 . 106 joule

KONSEP ENERGI
Suatu system dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika system tersebut mempunyai kemampuan  untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu system sama dengan besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh system tersebut. Oleh karena itu, satuan energi sama dengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran scalar.
Dalam fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain :
Energi mekanik (energi kinetik + energi potensial) , energi panas , energi listrik, energi kimia, energi nuklir, energi cahaya, energi suara, dan sebagainya.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.
ENERGI KINETIK.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
                                       Ek = ½ m v2

Ek = Energi kinetik  ; m = massa benda  ;  v = kecepatan benda
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Energi kinetik (Ek)
joule
erg
Massa (m)
Kg
gr
Kecepatan (v)
m/det
cm/det

Usaha = perubahan energi kinetik.
                                                  W = DEk = Ek2 – Ek1
ENERGI POTENSIAL GRAFITASI
Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu  benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam-pun dapat memiliki tenaga potensial.
Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.


 



                                     g



                h


 
Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh.
Maka benda melakukan usaha, karena adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak h.
Besarnya Energi potensial benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya selama jatuh menempuh jarak h.
                                Ep = w . h  =  m . g . h
Ep = Energi potensial   ,  w = berat benda   , m = massa benda   ; g = percepatan grafitasi  ; h = tinggi benda
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Energi Potensial (Ep)
joule
erg
Berat benda (w)
newton
dyne
Massa benda (m)
Kg
gr
Percepatan grafitasi (g)
m/det2
cm/det2
Tinggi benda (h)
m
cm

Energi potensial grafitasi tergantung dari :
percepatan grafitasi bumi
kedudukan benda
massa benda

ENERGI POTENSIAL PEGAS.
Energi potensial yang dimiliki benda karena elastik pegas.
                       Gaya pegas (F)  = k . x
                       Ep Pegas     (Ep) = ½ k. x2
    k = konstanta gaya pegas   ; x = regangan
Hubungan usaha dengan Energi Potensial :
                                        W = DEp = Ep1 – Ep2

ENERGI MEKANIK
Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu benda.
                                          Em = Ek + Ep

Contoh 1
Perhatikan gambar dibawah ini!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah balok dengan massa M berada pada bidang datar, balok tersebut ditarik oleh gaya sebesar 30 N ke kanan. Jika balok berpindah sejauh 50 cm maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
F = 30 N
s = 50 cm = 0,5 m
Ditanya: Usaha ( W )
Jawab:
W = F.s
W = 30 (0,5) = 15 Joule
Home » Bank Soal » Fisika Kelas XI » SMA » Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi

Berikut ini beberapa contoh soal dan pembahasan mengenai usaha, energi kinetik, energi potensial, hubungan antara usaha dan energi kinetik, hubungan usaha dan energi potensial, dan energi mekanik.

Contoh 1
Perhatikan gambar dibawah ini!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah balok dengan massa M berada pada bidang datar, balok tersebut ditarik oleh gaya sebesar 30 N ke kanan. Jika balok berpindah sejauh 50 cm maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
F = 30 N
s = 50 cm = 0,5 m
Ditanya: Usaha ( W )
Jawab:
W = F.s
W = 30 (0,5) = 15 Joule
Contoh 2
Perhatikan gambar dibawah!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik oleh gaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
F = 50 N
s = 4 m
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Perhatikan gambar diatas, untuk gaya (F) yang membentuk sudut θ terhadap perpindahan (s), maka gaya (F) harus diuraikan terhadap bidang mendatar (searah dengan perpindahan). Sehingga rumus usaha menjadi:
W = F cos α.s
Atau
W = F . s cos α
W = 50 . 4 cos 60˚
W = 200 (½) = 100 N

Contoh 3
Sebuah gaya F = (2i + 4j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (5i + aj) m, vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu X dan sumbu Y pada koordinat Cartesius.bila usaha itu bernilai 30 Joule, maka hitunglah nilai a!
Pembahasan:
Diketahui:
 F = (2i +4j) N
 r = (5i +aj) m
Ditanya: a = ...?
Jawab:
Usaha adalah perkalian titik (dot product) antara vektor gaya dengan vektor perpindahan.
 W = F .r 
 30 = (2i + 4j) . (5i + aj)
30 = 10 + 4a
30 – 10 = 4a
4a = 20
a = 5

Contoh 4
Perhatikan gambar berikut!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatar akibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan pada gambar. Hitunglah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh 14 m!
Pembahasan:
Usaha adalah luas daerah dibawah grafik F-s (luas daerah yang diarsir)
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
      W = luas trapesium ABCD
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi

Contoh 5
Perhatikan gambar berikut!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah benda dengan massa 20 kg meluncur ke bawah sepanjang bidang miring licin yang membentuk sudut 30˚terhadap bidang horizontal. Jika benda bergeser sejauh 2 m, maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 20 kg
s = 2 m
α = 30˚
Ditanya: usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Jawab:
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Benda meluncur ke bawah pada bidang miring, sehingga gaya yang melakukan usaha adalah m.g sin 30˚
W = F.s
W = m.g sin 30˚.s
W = 20 . 10. (½). 2
W = 200 Joule

Contoh 6
Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s². Hitunglah usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
a = 3 m/s²
t = 3 detik
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Hitung terlebih dahulu nilai v1 dan v2.
Pada soal diatas benda mula-mula diam, sehingga v1 = 0. Maka v2 dapat dicari dengan menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB):
v2 = v1 + a.t
v2 = 0 + 3 (3) = 9 m/s
Selanjutnya kita dapat menghitung usaha (W) dengan rumus:
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi

Contoh 7
Perhatikan gambar berikut!
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar. Hitunglah:
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Pembahasan:
a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat dititik A:
Contoh Soal dan Pembahasan Usaha dan Energi
b. Energi kinetik pada saat dititik B
Dengan hukum kekekalan energi mekanik:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

momentum, impuls dan kekekalan momentum kelas x tkr semester 1

Pengertian  Momentum dan Impuls , Hukum Kekekalan, Energi, Tumbukan, Aplikasi Kehidupan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban - Pernahkah ...