BAHAN DIELEKTRIK KERAMIK
BAB 14
BAHAN DIELEKTRIK
KERAMIK
A.
Latar Belakang
Keramik mempunyai manfaat dalam aplikasi sifat
dielektrisitasnya, digunakan sebagai elemen capacity dalam terapan elektronik
atau sebagai penyekat(isolator). Keramik dan gelas sebagai penyekat mempunyai kelebihan
tersendiri jika disbanding plastic yang juga banyak digunakan. Kekurangan
fleksibelan merupakan masalah dalam kebanyakan terapan dalam sifat ini
diperlukan. Meskipun keramik dan gelas memiliki sifat dielektrik yang lebih
rapuh dibawah tekanan pada temperature ruang dan tahan terhadap perubahan
lingkungan khususnya pada temperature tinggi dimana plastic teroksidaasi
menjadi gas atau rusak. Keramik dan gelas juga digunakan untuk membentuk sekat
gelas yang rapat dengan logam dan komponen keramik lainnya, oleh karena itu
menjadi bagian integral dari peralatan elektronik.
Konsep
penting dalam permasalahan dielektrik adalah momen dipole listrik yang
merupakan ukuran pengaruh medan listrik yang besarnya sama tapi berlawanan
tanda. Ketika sebuah medan listrik diberikan pada material dielektrik, maka
fenomena polarisasi muncul. Bahan dielektrik dipergunakan terutama terkait
dengan kemampuannya menyimpan muatan atau energi elektrostik dalam hal ini
bahan dielektrik juga banyak digunakan sebagaiisolasi tegangan atau medan
tinggi. Dalam keadaan demikian maka fungsi utama dari material ini adalah untuk
menahan medan listrik. Bahan dielektrik sangat penting peranannya dalam bidang
elektroteknik. Komponen-komponen seperti kapasitor hingga isolator pada
peralatan listrik, generator, peralatan listrik rumah tangga adalah beberapa
contoh peran material dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat dielektrik dapat divariasi
secara luas sesuai jenis benda padat itu sendiri dan merupakan fungsi yang
terkait pada temperatur frekuensi medan yang teraplikasi kelembaban, struktur
Kristal dan factor-faktor eksternal lainnya. Respon yang dihasilkan bisa
bersifat linier atau nonlinier.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud bahan dielektrik ?
2. Bagaimana
hubungan antara kapasitansi dengan tegangan pada bahan dielektrik?
3. Apa
yang dimaksud dielektrik ideal ?
4. Apa
yang dimaksud dielektrik non ideal ?
5. Bagaimana
disipasi power pada dielektrik?
6. Bagaimana
rincian eksperimen tentang penentuan sifat dielektrik keramik?
7. Bagaimana
impedansi ac pada rangkaian eksperimen penentuan sifat dielektrik?
C.
PEMBAHASAN
1.
TEORI DASAR
Berbeda
dari konduktor, material ini tidak memiliki elektron-bebas yang dapat bergerak
dengan mudah didalam material; elektron dalam dielektrik merupakan elektron
terikat. Dibawah pengaruh medan listrik, pada suhu kamar, pergerakan elektron
hampir tidak terdeteksi. Namun pada temperatur tinggi aliran arus bisa
terdeteksi jika diberikan medan listrik pada dielektrik. Arus ini bukan saja
ditimbulkan oleh elektron yang bergerak tetapi juga oleh pergerakan ion dan
pergerakan molekul polar yaitu molekul yang membentuk dipole. Dalam kaitan ini,
suatu teknik yang disebut thermostimulated current merupakan salah satu teknik
untuk mempelajari perilaku dielektrik. Peristiwa pergerakan elektron, ion, dan
molekul-molekul polar di dalam dielektrik yang diakibatkan oleh adanya medan
listrik disebut peristiwa polarisasi. Peristiwa polarisasi menyebabkan
dielektrik terpolarisasi, suatu keadaan di mana dua sisi yang berlawanan dari
selembar dielektrik mengandung muatan yang berlawanan. dielektrik dalam keadaan
seperti ini disebut elektret.
Dalam
teknologi elektro dielektrik banyak digunakan pada kapasitor dan sebagai
material isolasi. Kita akan mengawali pembahasan di bab ini dengan melihat tiga
faktor yang digunakan untuk melihat kualitas dielektrik yaitu permitivitas
relatif, faktor desipasi, dan kekuatan dielektrik.
Bahan dielektrik merupakan bahan yang memiliki daya hantar
arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat
berwujud padat, cair dan gas, didalamnya medan listrik tidak akan menghasilkan
pergerakan muatan. Semua electron-elektron terikat dengan kuat pada intinya
sehingga terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat, atau dalam
hal cairan atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat bersama-sama
sehingga tiap aliran massa tidak merupakan perpindahan muatan. Karena itu jika
suatu dielektrik diberi muatan listrik, muatan listrik ini akan tinggal
terlokalisir didaerah dimana muatan tadi ditempatkan.
Untuk lebih memahami
tentang sifat dielektrik bahan keramik maka kita dapat melakukan suatu
pengukuran polarisasi dan pemahaman kualitatif tentang siap atau tidaknya suatu
benda padat mengalami polarisasi. Dapat dimisalkan dua lempeng metal paralel
pada daerah A yang dipisahkan oleh suatu jarak didalam kondisi vakum (7.a).
pelekatan lempeng ini merupakan rangkaian listrik sederhana, seperti
ditunjukkan pada gambar 7.a dan penutupan
pada rangkaian tersebut akan menghasilkan hentakan peralihan arus secara
drastis turun ke angka nol seperti yang ditunjukkan gambar 7.b maka didapatkan
:
Daerah pada kurva I
dengan t adalah muatan total yang melalui rangkaian dan kemudian dihantarkan
pada lempengan-lempengan kapasitor.
Untuk percobaan pada
voltase listrik yang berbeda tegangan (V) dan menetapkan muatan (Q) dengan V
menghasilkan suatu garis lurus, seperti yang ditunjukkan pada persamaan dibawah
ini yaitu :
Q = CV
Landaian kurva Q dengan
V adalah kapasitansi Cvac pada lempeng-lempeng paralel yang vakum,
maka didapatkan
Dimana ɛ0 adalah
nilai permitivitas pada ruang bebas yang memiliki nilai konstanta sebesar 8,85
x 10-12 C2 /(J-m).
Dibawah
ini gambar dari proses bahan di elektrik
Gambar 7.a. plat
parallel kapasitor dari area A dan dipisahkan oleh d (jarak antar 2 plat) c.
sama dengan gambar a namun terdapat dielektrisitas diantara 2 plat.
Keterangan
gambar :
a. Kapasitor
plat paralel pada daerah A dan pemisah didalam vakum diletakkan pada sebuah
smber listrik
b. Penutupan
pada rangkaian akan mengakibatkan hentakan peralihan pada arus dan mengalir
pada rangkaian. Muatan yang dihantarkan pada kapasitor setara pada daerah
kurva.
c. Seperti
pada gambar a namun pada gambar c disisipkan suatu bahan dielektrik diantara
lempeng-lempeng tersebut.
d. Penutupan
rangkaian menghasilkan pada terhantarnya muatan pada lempeng-lempeng paralel
yang lebih besar dari yang dihantarkan.
Jika
suatu bahan dielektrik (berupa gas, padat, maupun cairan) berada diantara kedua
lempeng kapasitor (gambar 7.c) dan eksperimen yang disebutkan sebelumnya
diulangi, arus yang mengalir melalui rangkaian eksternal dan dihantarkan pada
kedua lempeng sejajar maka akan meningkat (gambar 7d) dengan mengulangi
percobaan pada voltase yang berbeda dan menetapkan muatan total yang dialirkan
pada kapasitor dengan voltase, maka secara terus menerus akan menghasilkan
suatu garis lurus, tapi dengan landaian yang lebih besar, tapi dari keadaan
vakum.
C=ɛA/d
Dimana,
ɛ
adalah konstanta dielektrik pada bahan diantara lempeng sejajar.
Keterangan
:
Ketergantungan
fungsional Q pada voltase teraplikasi. Kelandaian kurva yang terkait pada
konstanta dielektrik bahan tersebut. konstanta dielektrik relatif pada bahan k’,
didefinisikan sebagai :
k’ =ɛ/ɛ0
karena
ɛ
selalu
lebih besar dari ɛ0
maka nikai minimun untuk k’ adalah 1. Dengan menggabungkan persaman 4 dan 5
maka diperoleh persamaan kapasitansi lempeng – lempeng metal yang dipisahkan
oleh sebuah dielektrik.
C=k’
ɛ0
C=k ' ɛ ₒ d
=k’ vakuum
k’
adalah suatu parameter tak terdimensi
yang membandingkan kapasitas pengghantaran muatan suatu bahan terhadap kondisi
vakum tersebut.
Dengan
mengkombinasi pers 14.2 dan 14.3 maka didapatkan persamaan muatan permukaan
pada vakuum σvac sebagai berikut :
σvac
=[Q/A]vac=
ɛ0/d
=
ɛ0E
Dimana
E adalah medan listrik teraplikasi. Serupadengan hal itu, dengan
mengkombinasikan persamaan 14.2 dan 14.4 didapatkan persamaan muatan permukaan
pada plat-plat metal yang meningkat dalam keberadaan dielektrik hingga
Dengan σpol
adalah
muatan per area permukaan unit yang muncul pada permukaan dielektrik (gambar
14.1 c) secara numerik σpol setara
dan memiliki dimensi-dimensi yang sama (C/m2) sebagai polarisasi
P pada dielektrik yaitu :
P=
σpol
Teori elektromaknetik
mendefinisikan pemindahan D sebagai muatan peermukaan pada lempeng-lempeng
metal yaitu D = [Q/A] sehingga:
D=s0E+ P
Dengan kata lain,
muatan total yang diberikan paada kapasitor plat paralel D adalah jumlah muatan
yang muncul dalam vakum ɛ0 E
dan muatan ekstra yang muncul dari polarisasi bahan dielektrik P.
pengkombinasian lebih jauh persamaan 14.7 dengan 14.10 dan ingat bahwa medan
listrik adalah sama untuk kedua kasus, dapat dilihat bahwa :
Dimana
χdie diketahui sebagai
suseptibilat dielektrik bahan
Gambar 14.3 definisi momen dipol listrik
Pendekatan mikroskopik suatu momen
dipole μ ditunjukkan pada gambar 14.3. dengan
δ adalah jarak yang memisahkan pusat muatan – muatan +ve dan –ve pada
q=±ze. Dan μ adalah vektor dengan kecenderungan positifnya didapatkan dari
muatan negatif ke positif. Jika terdapat N pada dipole per unit volume dapat
ditunjukkan bahwa P adalah :
Dengan
mengkombinasikan persamaan (14.11) dan (14.12)
Hal
ini menjelaskan bahwa semakin besar pemisahan muatan dipole δ untuk medan yang
teraplikasi, maka semakin besar konstanta dielektrik relatif. Dengan kata lain
semakin terpolarisasi suatu medium maka konstanta dielektriknya akan semakin
besar pula.
polarisabilitas suatu atom atau ion sebagai berikut :
polarisabilitas suatu atom atau ion sebagai berikut :
Dimana E adalah medan
listrik lokal yang atom-atomnya dilibatkan, dengan satuan C-m2v-1
atau Fm2
Untuk gas-gas
terlarut, dimana molekul-molekulnya terpisah jauh, medan yang teraplikasi lokal
dapat dirumuskan serupa terhadap medan yang teraplikasi eksternal E, maka
didapat.
k-1 =Na/ ɛ0
k-1 =Na/ ɛ0
Sedangkan untuk benda
padat,polarisasi pada medium secara substansial. Mempengaruhi besarnya medan
lokal. Untuk simetri kubik medan lokal terhubung pada medan teraplikasi dengan
Persamaan
diatas akan berlaku jika
Pernyataan ini dikenal
sebagai hubungan clausius-mossotti dan memberikan suatu hubungan bernilai
antara makroskopik k dan mikroskopik α. Pernyataan ini hanya berlaku dielektrik
linier dan tidak dapat diaplikasikan untuk ferroelektrik yang dibahas pada bab selanjutnya. Penting
juga untuk diingat bahwa kapanpun N α/ ɛ0<<
pers. 14.6 disederhanakan pada persamaan 14.15 seperti diharapkan.
Kapasitansi merupakan ukuran
kemampuan dua konduktor dalam menyimpan muatan ketika beda potensial V
diterapkan
2.
Deskripsi Sirkuit Ekuivalen Dari
Dielektri Linear
14.2.1
Dielektrik ideal
Aplikasi dari tegangan sinusoidal,
V=V0 exp iwt untuk dielektrik ideal, akan menghasilkan dalam
pengisian arus yang diberikan dengan persamaan :
Dengan kata
lain, akan menghasilkan arus π/2 rad atau 90° dari aplikasi medan magnet yang
mana secara tidak langsung menyatakan bahwa pengisian osilasi adalah fase
dengan aplikasi tegangan.
14.2.2
Dielektrik non ideal
Pada
persamaan 14.17 hanya cocok untuk keadaan dielektrik ideal. Pada kenyataanya
hal ini tidak pernah benar-benar ada dalam fase karena 2 alasan. Yakni 1. Disipasi energy akibat inersia dari
spesies yang bergerak. Dan 2.
14.2.3 Disipasi daya dalam dielektrik
Secara umum, arus gangguan
adalah karena cenderung memanaskan dielektrik dan menghambat sinyal elektromagnetik. Daya
rata-rata hilang dalam dielektrik adalah
mana T = 2 π / ω adalah periode waktu. Untuk dielektrik yang ideal, Itot = Ichg dan
Selama satu setengah siklus, kapasitor sedang diisi dan daya sumber tidak bekerja pada kapasitor, pada paruh kedua siklus, kapasitor pemakaian dan tidak bekerja pada sumbernya. Akibatnya, daya rata-rata ditarik dari sumber listrik adalah nol, yang menunjukkan bahwa dielektrik ideal adalah rugi-bebas.
mana T = 2 π / ω adalah periode waktu. Untuk dielektrik yang ideal, Itot = Ichg dan
Selama satu setengah siklus, kapasitor sedang diisi dan daya sumber tidak bekerja pada kapasitor, pada paruh kedua siklus, kapasitor pemakaian dan tidak bekerja pada sumbernya. Akibatnya, daya rata-rata ditarik dari sumber listrik adalah nol, yang menunjukkan bahwa dielektrik ideal adalah rugi-bebas.
Dalam dielektrik nonideal,
bagaimanapun, hilangnya arus dan tegangan dalam
fase, dan
fase, dan
Perhatikan bahwa untuk
kondisi dc, atau w = 0, ungkapan ini identik dengan baik dikenal ekspresi daya yang hilang
dalam kondisi dc, atau I2R.
Hilangnya daya yang sesuai per satuan volume diberikan oleh
dimana E0 = V0 / d adalah amplitudo medan listrik. Ini mengikuti bahwa kehilangan daya per satuan volume (W/m3) Dalam dielektrik secara langsung berkaitan dengan CRAC atau ADC, k "dan frekuensi (yaitu Persamaan (14.23)).
dimana E0 = V0 / d adalah amplitudo medan listrik. Ini mengikuti bahwa kehilangan daya per satuan volume (W/m3) Dalam dielektrik secara langsung berkaitan dengan CRAC atau ADC, k "dan frekuensi (yaitu Persamaan (14.23)).
Meskipun representasi
matematis, pada pandangan pertama, mungkin tidak tampaknya sederhana, fisika
situasi lebih sehingga: Ketika waktu-medan listrik yang bervariasi diterapkan
pada dielektrik, muatan dalam materi akan
merespon. Beberapa muatan terikat akan berosilasi pada fase dengan
diterapkan lapangan dan mengakibatkan muatan
penyimpanan dan berkontribusi untuk k '. Mengatur
lain muatan, baik terikat dan mereka
berkontribusi terhadap konduktivitas dc, akan berosilasi 90° keluar dari fase dengan tegangan
diterapkan dan menghasilkan energi disipasi dalam dielektrik. Disipasi
energi ini berakhir sebagai panas (yang dielektrik
suhu akan meningkat). Dalam dielektrik yang ideal, kerugian sudut ϕ adalah nol.
Rincian
Eksperimen tentang penentuan sifat dielektrik keramik
Begitu
banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur sifat dielektrik suatu benda.
Salah satu yang paling populer adalah sebuah alat yang biasa disebut dengan ac
impedance spectroscopy yang digambarkan dibawah ini. Sedangkan teknik yang lain
merupakan teknik dengan membandingkan respon dielektrik dengan respon kapasitor
yang bervariasi kalibrasi. Pada metode ini kapasitan kapasitor piringan
parallel pada ruang hampa dibandingkan dengan yang ada pada materi yang dielektriknya
akan diukur. Kemudian k’ dihitung secara sederhana dari persamaan 14.6. sebuah
rangkaian untuk membawa sebuah eksperimen ditunjukkan pada gambar 14.5a.
menjadikan kapasitansi kapasitor berkalibrasi bervariasi untuk menjaga.
Hal
ini merupakan interpretasi yang lebih sederhana tetapi satu yang dapat
divisualisasikan secara mudah. Lebih realistis muatan akan sedikit bergerak
bolak-balik bergeser dari fase dengan sebuah sudut bergeser dari fase untuk
mendapatkan posisi yang tepat, sesuai dengan medan yang dipakai. Hal ini
menekankan sekali lagi bahwa k’ menggambarkan tingkah laku muatan yang terkait
yang bergeser dari fase dengan medan yang dipakai dengan konduktan nya adalah
k’’ ωCvac dan muatan yang “lepas”konduktannya. Resonansi frekuensi ω0=(L(Cs+C))-1/2
konstan pada saat vakum berada diantara piringan, melawan pada saat za
dimasukkan, memperbolehkan Cvac dan Csoliddapat
ditentukan dan pada gilirannaya k’.
Keterangan pada gambar
diatas adalah :
a. Aparatus
untuk mengukur konstanta dielektrik dari material . L adalah induktansi dari
koil
b. Respon
yang diberikan dari nonideal dielektrik untuk aplikasi tegangan adalah seperti
itu bahwa sudut diantara arus dan tegangan adalah bukan π/2, tetapi π/2-ϕ
c. Sirkuit
ekuivalen digunakan untuk model respon dielektrik dari sebuah benda solid.
Disini Gdc adalah representasi respon dc dari material. Dimana ωk”Cvac
adalah konduktansi adalah loncatan pengisian. Yang mana kehilangan ω dari
ke nol.
Impedansi
Ac
Sebuah
tegangan sinusoidal diaplikasikan untuk sampel dan besarnya perubahan fase dari
nilai arus adalah ukuran dengan menggunakan sophisticated elektronic. Dari
besarnya rasio itu dari nilai arus I0 sampai menentukan tegangan V0
dan ukuran dari perbedaan fase ϕ diantara 2. Semua perumusan pada gambar 14.5b.
k’ dan k’’ dapat diperoleh. Dapat dilihat pada gambar 14.1b. hal ini jika satu
asumsi sikuit ekuivalen diperlihatkan pada gambar 14.5c. k’ dan k’’ diberikan
oleh persamaan :
Dan
Dimana
d
adalah ketebalan dan area cross sectional dari sampel. Sangat penting
untuk diingat, bahwa baik I 0
maupun ϕ bergantung pada frekuensi untuk
diaplikasikanpada medan ω. Sangat
penting disini untuk melihat batas. Untuk kondisi arus dc yang melewati kapasitor
akan ditentuksn oleh konduktivitas dc. Peningkatan frekuensi lebih dan lebih dari
ikatan pengisian akan mulai berisolasi keluar dari fase dengan teganganyang
diberikan dan akan berkontribusi terhadap σac.
C.
KESIMPULAN
Setelah
dilakukan anlisa dan pemabahasan sifat dielektrik, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
·
Bahan dielektrik merupakan bahan yang memiliki daya hantar
arus yang sangat kecil atau bahkan hamper tidak ada. Bahan dielektrik dapat
berwujud padat, cair dan gas, didalamnya medan listrik tidak akan menghasilkan
pergerakan muatan.
·
Kapasitansi merupakan kemampuan bahan
untuk menyimpan muatan yang dinyatakan dengan
·
Dielektrik ideal merupakan keadaan
dimana
·
Dielektrik non ideal merupakan keadaan
dimana pada kondisi riil pada pers 14.17 tidak pernah ada karena 1. Adanya
disipasi energy akibat inersia dari spesies yang bergerak dan 2. Adanya
konduksi ohmik.
·
Hilangnya daya yang sesuai per satuan volume diberikan oleh
dimana E0 = V0 / d adalah amplitudo medan listrik. Ini mengikuti bahwa kehilangan daya per satuan volume (W/m3) Dalam dielektrik secara langsung berkaitan dengan CRAC atau ADC, k "dan frekuensi. Beberapa muatan terikat akan berosilasi pada fase dengan diterapkan lapangan dan mengakibatkan muatan penyimpanan dan berkontribusi untuk k '. Mengatur lain muatan, baik terikat dan mereka berkontribusi terhadap konduktivitas dc, akan berosilasi 90° keluar dari fase dengan tegangan diterapkan dan menghasilkan energi disipasi dalam dielektrik. Disipasi energi ini berakhir sebagai panas (yang dielektrik suhu akan meningkat). Dalam dielektrik yang ideal, kerugian sudut ϕ adalah nol.
dimana E0 = V0 / d adalah amplitudo medan listrik. Ini mengikuti bahwa kehilangan daya per satuan volume (W/m3) Dalam dielektrik secara langsung berkaitan dengan CRAC atau ADC, k "dan frekuensi. Beberapa muatan terikat akan berosilasi pada fase dengan diterapkan lapangan dan mengakibatkan muatan penyimpanan dan berkontribusi untuk k '. Mengatur lain muatan, baik terikat dan mereka berkontribusi terhadap konduktivitas dc, akan berosilasi 90° keluar dari fase dengan tegangan diterapkan dan menghasilkan energi disipasi dalam dielektrik. Disipasi energi ini berakhir sebagai panas (yang dielektrik suhu akan meningkat). Dalam dielektrik yang ideal, kerugian sudut ϕ adalah nol.
·
Metode yang dapat digunakan untuk
mengukur sifat dielektrik suatu benda: ac impedance spectroscopy, teknik dengan
membandingkan respon dielektrik dengan respon kapasitor yang bervariasi
kalibrasi.
·
Penggunaan tegangan sinusoidal untuk
sampel dan besarnya perubahan fase dari nilai arus adalah ukuran dengan
menggunakan sophisticated elektronic.
Dielektric
Properties
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fisika Keramik
yang
dibimbing oleh Dra. Hartatiek M.Si
Kelompok
7
1.
Sinta A.W (308322410926)
2.
Reni Fitria (308322410930)
3.
Gerry Setyawan (308322410936)
4.
Trinovi P.H (408322410248)
5.
Ahmad Lazim (907322410911)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN
FISIKA
PRODI
FISIKA
November
2011
Komentar
Posting Komentar