![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Bahan
merupakan bagian dari semesta alam. Bahan itu sendiri memeiliki sifat yang
sangat khas secara mekanik seperti yang dijelaskan pada peta konsep di atas.
Bahan itu yang di dalamnya ada logam, keramik, polimer (plastic), serat gelas, kayu, batu, pasir, dan lain – lain.
Deformasi elastic
Untuk
keelastikan dari suatu bahan bisa dilihat dari kekuatan, kekerasan,
elastisitas, dan ketangguhan bahan. Deformasi elastis sifatnya tidak permanen,
bilaman bahan dikenai beban bahan akan kembali ke bentuknya semula. Bila sifat
elastic ini terjadi pada logam, logam itu akan mengalami pertambahan panjang
dengan regangan e.
Di dalam deformasi elastic ini dipengaruhi oleh kerapatan ( rapat massa dan
berat jenis) Rapat massa merupakan besaran yang menyatakan ukuran
kerapatan partikel-pertikel menyusun bahan, dan dinyatakan dengan hubungan
dengan Dengan m adalah massa bahan (kg) dan V adalah volume bahan
(m3) sehingga satuan rapat massa r adalah kg/m3.
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Berat Jenis suatu
bahan pada dasarnya tidak berbeda dengan rapat massa Dengan W adalah
berat bahan (N) dan V adalah volume bahan (m3), sehingga satuan
berat jenis (r g) adalah (N/m3)
![]() |
………………………2
Kosep Tegangan Regangan
Jika suatu bahan
pada temperatur kamar dikenai gaya statis dimana perubahannya
sangat lambat terhadap waktu, maka bahan tersebut dikatakan telah
mengalami pengujian tegangan-regangan
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
Gambar
1. (a) Ilustrasi skematik bagaimana suatu gaya tegangan menghasilkan
perpanjangan dan regangan linier positif. Garis putus-putus mewakili bentuk
sebelum deformasi dan garis padat setelah deformasi. (b) Ilustrasi skematik
bagaimana suatu gaya tekan menghasilkan konstraksi dan regangan linier negatif.
(c) Skematik yang diwakili oleh regangan geser g, dengan g
= tan q
Pengujian Tegangan
Salah satu cara
yang umum dilakukan dalam pengujian sifatmekanik tegangan-regangan adalah unjuk
kerja bahan karena pengaruh tegangan. Suatu bahan (sampel) yang
mengalami deformasi dengan beban tegangan bertambah secara perlahan-lahan
(kontinu) sepanjang arah tunggal sumbu sampel akan mengalami tegangan-regangan.
Bentuk sampel standar untuk pengujian tegangan reganagn ditunjukkan
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
Gambar
2. Sampel tegangan standard dengan tampang
lintang melingkar
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
Gambar 3. (a) alat uji tegangan tarik dan (b) Grafik
hasil uji tarik
Karakteristik
deformasi karena beban terpakai tergantung pada ukuran sampel. Sebagai contoh
diperlukan beban dua kali lebih besar untuk menghasilkan perpanjangan yang sama
jika luas penampang lintangnya dilipatgandakan. Secara matematis tegangan
teknik dinyatakan dengan rumusan
![]() |
…………………………………3
Dengan F adalah
beban (gaya) yang dipakai secara tegak lurus terhadap tampang lintang dalam
satuan Newton (N) dan A0 adalah luas tampang lintang mula-mula sebelum
dikenai gaya tarik (inc2 atau m2). Satuan
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.jpg)
dengan rumusan
………………………….4
Dengan l0 adalah
panjang bahan mula-mula sebelum dikenai beban tarik dan li adalah
panjang akhir benda setelah dikenai beban tarik. Seringkali li–l0 dinotasikan
dengan Dl
dan
dinyatakan sebagai perpanjangan deformasi atau perubahan panjang dari panjang
mulamula. Regangan teknik seringkali disebut regangan saja, satuan yang digunakan
adalah meter per meter, sehingga harga regangan jelas tidak tergantung pada
sistem satuan. Seringkali regangan dinyatakan dalam prosen dengan harga
regangan dikalikan 100.
Pengujian Tegangan Tekan dan Tegangan
Geser
Pengujian
tegangan-regangan tekan dan geser dapat dilakukan jika gaya yang digunakan
adalah jenis tekan dan geser. Pengujian tegangan tekan dilakukan dengan cara
yang sama dengan pengujian tegangan tarik, tetapi arah gayanya berlawanan dan
perubahan panjang sampel searah dengan tegangan yang diberikan. Persamaan 2 dan
3
dapat digunakan untuk menghitung
tegangan dan regangan tekan. Dengan catatan bahwa beban (gaya) tekan berharga
negatif dan menghasilkan regangan negatif. Selanjutnya l0 lebih besar
dari li, regangan tekan dihitung dari Persamaan 4 juga berharga negatif.
Pengujian tegangan lebih umum kerena mempunyai unjuk kerja yang lebih mudah.
Juga untuk beberapa bahan informasi yang diperoleh lebih sedikit pada pengujian
tegangan tekan.
Pengujian unjuk kerja bahan dengan
menggunakan gaya geser seperti yang ditunjukkkan pada Gambar 1c, tegangan geser
dihitung dengan persamaan :
![]() |
……………………..5
Dengan F adalah gaya muka atas
dan bawah yang arahnya berlawanan dan masing-masing mempunyai luas A0. Regangan
geser A0 didefinisikan sebagai tangen
dari sudut regangan q (g = tan q
) , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.c. Satuan tegangan dan
regangan geser sama dengan sebelumnya.
Modulus Elastisitas Bahan
Deformasi:
pemberian beban gaya tarik / tekan pada benda yang akan menghasilkan
perbandingan tegangan yang sebanding dengan regangan disebut deformasi elastis.
Grafik dari tegangan pada sumbu y
dan regangan pada sumbu x menghasilkan
hubungan linier, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4. Seperti
yang terlihat pada Gambar 4 slope dari bagian yang
linier merupakan modulus elastisitas E.
Moduluas elatisitas ini menyatakan kekuatan atau ketahanan bahan dalam menerima
deformasi elastis, semakin besar nilai modulusnya semakin kuat bahan tersebut.
![]() |
Gambar
4 Skematik diagram tegangan-regangan yang menunjukkan deformasi elastik untuk
siklus
beban
dan tanpa beban.
Beberapa jenis
logam nilai modulus elastisitasnya berkisar antara 4,5x104 MPa untuk Magnesium
sampai 40,7x104 MPa untuk Tungsten. Nilai modulus elastisitas beberapa bahan
logam pada temperatur kamar ditunjukkan pada Tabel 1 Modulus Elastisitas
Beberapa Bahan Logam
![]() |
Deformasi
elastis sifatnya tidak permanen, bilaman bahan dikenai beban bahan akan kembali
ke bentuknya semula. Berdasarkan ploting tegangan-regangan (Gambar 4) pemberian
beban berhubungan dengan gerakan dari titik 0 sampai ke atas sepanjang garis
lurus, jika beban dihilangkan garisnya akan merambat kembali ke titik awal
dalam arah yang berlawanan.
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg)
……………………
6
Dengan
G disebut modulus geser, slope daerah elastiknya juga linier pada kurva
tegangan-regangan geser dan mempunyai satuan Mpa atau N/m2. Tabel 1 menunjukkan
nilai modulus geser beberapa bahan logam.
Hukum Hooke
Besarnya
perubahan struktur atau regangan tergantung pada besarnya tegangan yang
diberikan. Untuk beberapa logam tingkat perubahan tegangan relatif lambat,
besarnya tegangan dan regangan berbanding lurus dan dinyatakan melalui hubungan
![]() |
……………………7
Persamaan
dikenal sebagai hukum Hooke dan E adalah konstanta proporsional
dalam satuan Mpa atau N/m2 yang dikenal sebagai sebagai modulus
elastisitas atau modulus Young
Deformasi Plastis
Dalam beberapa
bahan logam, deformasi elastis tepat hanya sampai regangan sekitar 0,002. Jika
bahan dideformasi di atas titik tersebut tegangannya tidak lagi sesuai dengan
perubahan regangan yang bersifat elastis tetapi sudah bersifat permanen.
Akibatnya bahan tidak dapat dipulihkan kembali atau bahan telah mengalami
deformasi plastis. Gambar 5 menyatakan hubungan secara skematik sifat
tegangan-regangan tarik di dalam daerah plastis untuk logam. Transisi dari
elastis ke plastis adalah salah satu perubahan sifat untuk kebanyakan logam,
dimana pertambahan regangan lebih cepat dari pada pertambahan tegangan.
![]() |
Gambar
5 Perilaku tegangan-regangan untuk logam yang menunjukkan deformasi elastis dan
plastis, batas proporsional P, dan kekuatan luluh σ y digunakan
untuk menentukan regangan 0,002 dengan metode offset.
Uji
Tarik
Uji tarik
mungkin dapat dikatakan pengujian yang paling mendasar. Pengujian ini sangat
sederhana, tidak mahal dan telah mengalami standarisasi di seluruh dunia, baik
dari metode pengujian, bentuk spesimen yang diuji dan metode perhitungan dari
hasil pengujian tersebut. Dengan menarik suatu material secara perlahan-lahan,
kita akan mengetahui reaksi dari material tersebut terhadap pembebanan yang
diberikan dan seberapa panjang material tersebut bertahan sampai akhirnya
putus.
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.jpg)
Gambar 6. Skema pengujian tarik dari awal
pembebanan
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image032.jpg)
Gambar 7. Profil data
hasil uji tari
Berikut adalah beberapa sifat
mekanik yang penting untuk diketahui :
- Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
- Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.
- Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan deformasi.
- Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.
- Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).
- Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur.
- Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.
- Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.
Beberapa sifat mekanik diatas juga
dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu
- Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.
- Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar berubah – ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.
Komentar
Posting Komentar