CaRa Pembuatan kristal tunggal
1.
Senyawa yang memiliki fase sama dan komposisi berbeda
olivin adalah (Mg, Fe) 2 SiO
4. Sejak Mg dan Fe +2 +2 Jadi olivin mungkin memiliki
komposisi manapun di antara anggota akhir Mg murni,
forsterit (Mg 2 SiO 4),
dan anggota Fe murni akhir, fayalit (Fe 2 SiO 4).. komposisi antara dua anggota akhir yang mungkin,
larutan padat dikatakan larutan padat yang lengkap.
anggota albite (NaAlSi 3 O 8)
dan anorthite (CaAl 2 Si 2 O 8), untuk menjaga keseimbangan muatan kita tidak
bisa hanya menggantikan Na + Ca 2, jadi ini larutan padat
adalah apa yang disebut larutan padat ditambah. Dalam hal ini Na +
Si +4 digantikan untuk Ca +2 +3 Al dalam struktur
plagioklas untuk menghasilkan komposisi plagioklas menengah.
2. senyawa yang memiliki fasa berbeda
komposisi sama
contoh,
dalam garam dan air yang memiliki komponen Na, Cl, H, dan O (empat komponen),
NaCl, H, dan O (tiga komponen), NaCl dan HO (dua komponen), atau NaCl- H 2
O (salah satu komponen). Namun, fase mungkin dalam sistem hanya dapat terdiri
dari kristal halit (NaCl), H 2 O baik cair atau uap, dan NaCl-H 2 O
solusi. Jadi hanya dua komponen (NaCl dan H 2 O) yang diperlukan
untuk mendefinisikan sistem, karena tahap ketiga (NaCl - H 2 O
solusi) dapat diperoleh dengan mencampur dua komponen lainnya.
3. Cara membuat Kristal tunggal
1. Ada beberapa metoda untuk memperoleh ristal
tunggal semikonduktor :
a. Metoda pelelehan daerah (Zone
Melting)
Metoda ini digunakan untuk memperoleh ristal
tunggal yang sengaja diberi pengotor untuk bahan baku pembuatan devais
semikonduktor
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
b. Metoda Penarikan (Czockralski)
Metoda ini dilakukan dengan menarik
benih ristal dari tempat peleburan
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
c. Metoda Epitaksi
Dalam bahasa yunani epi berarti di atas
dan taksial berarti menyususn dengan kata lain epitaksi didefinisikan sebagai
proses penyusunan atom-atom bahan ristal di atas substrat ristal tunggal dengan
susunan lapisan yang dihasilkan merupakan sambungan dari garis struktr ristal
tunggal.
Pembuatan
Kristal semikonduktor berbentuk rista
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
Proses pembuatan pellet semikonduktor
dilakukan dengan reaksi padatan :
Serbuk semikonduktor –Serbuk tersebut
harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi
-Untuk memperoleh pellet semikonduktor
paduan maka harus dilakukan dari beberapa bahan semikonduktor
Contoh AlGaN merupakan pencampuran dari
AlN dan GaN Dilakukan untuk memperoleh ukuran butir yang kecil karena akan
mempengaruhi tingkat kerapatan pellet
Dilakukan untuk memperoleh pellet dengan tingkat kerapatan yang tinggi
-Sintering Dilakukan untuk memperkuat
ikatan antar partikel dan memperkecil ukuran batas ristal) Sintering dilakukan
pada temperature dibawah titik leleh bahan (melting point)
Serbuk
semikonduktor à
penggerusan (grinding) àkompaksi àsintering
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
2. Pembuatan kristal tunggal
a. Alat dan bahan
a. alat
-Bi2O3, PbO, SrCO3,CaCO3 dan CuO dengan
komposisi Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2,3Cu3,3
-asam
nitrat
b. bahan
-neraca berat -mortar
-Furnace -pelet
b. cara pembuatan
untuk contoh pembuatan Kristal tunggal,
disini akan diberiakan contoh pada proses pembuatana BPSCCO-2223 dengan menggunakan metoda selfflux. Metoda self-flux
merupakan metoda yang menggunakan kelebihan salah satu atau beberapa unsure
pembentuk dari senyawa itu sendiri sebagai fluks. Prinsip pembuatan Kristal
tunggal dengan metode selfflux dapat terlihat di bawah ini:
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
Dalam kasus ini komposisi
off-stoikiometri dengan Xf terletak antara Xe dan Xp dilelehkan, yang
selanjutnya didinginkan secara lambat seperti terlihat pada gambar 1. Dengan
menggunakan metoda self-flux, kristal dipercepat akibat pelelehan dan
nukleasi primer. Daerah kristalisasi primer ditentukan dalam jangkauan antara
Xp sampai Xc dan jangkauan suhu antara Tp sampai dengan Te.
Penelitian
dimulai dari preparasi sampel dengan menimbang bahan yang diperlukan yaitu
Bi2O3, PbO, SrCO3, CaCO3 dan CuO dengan komposisi Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2,3Cu3,3.
Berat masingmasing bahan disesuaikan dengan komposisi tersebut. Untuk
memperoleh sampel yang lebih homogen, bahan tersebut
![](file:///C:\Users\ICETEA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
Setelah selesai sintering, selanjutnya
sampel dikarakterisasi, yang meliputi uji efek Meissner untuk mengetahui sifat
superkonduktivitas, pola difraksi sinar-X untuk mengetahui fase-fase yang
terbentuk, kurva R-T untuk mengetahui temperatur kritis superkonduktor dan foto
SEM untuk mengetahui ukuran butir sampel superkonduktor. Pada waktu sintering dengan
lama 60 jam kemudian dilanjutkan penambahan waktu sintering menjadi 120 jam
untuk mengetahui pengaruhnya pada
karakterisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
-Wirjosurnarto, harsono.2009. orientasi
Kristal tunggal paduan alumunium 6061. Tesis. ITB:Bandung
-Marhaendrajaya,
indras. 2005. Eksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan
Metode Self-Flux.Tesis. Laboraturium UNDIP.
Komentar
Posting Komentar