RADIASI BENDA HITAM
RADIASI
BENDA HITAM
1. Radiasi
Benda Hitam
Hampir setiap benda memancarkan
radoasi panas, akibat pengaruh dari suhu benda tersebut. Tetapi pada umumnya
benda itu terlihat bukan karena pancaran atau suhunya sendiri melainkan
pancaran cahay ayng mengenai benda itu. Benda bias terlihat karena meradiasikan
panas, jika suhunya diatas 1000k yang berwarna merah seperti kumparan listrik.
Dan berpijar kekuning-kuningan seperti lampu pijar, ketika suhunya diatas 200k.
Ketika suhu meningkat, intensitas relative dari benda meningkat yang
menyebabkan pergeseran warna-warna spectrum yang diamati, dapat digunakan untuk
mentaksir suhu suatu benda. Panas yang dipancarkan oleh suatu benda panas
tergantung pada komposisi benda itu, terdapat suatu benda yang memiliki spectra
panas dengan karakter universal yaitu benda hitam atau black body. Benda hitam
adalah benda yang menyerap semua radiasi yang dating padanya, dan tidak ada
radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam tersebut, karena benda ini
memiliki emisivitas dan absorptansi yang berharga satu.
Emisivitas adalah karakteristik
suatu materi yang menunjukkan perbandingan daya yang dipencarkan persatuan luas
oleh suatu permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada
temperature yang sama. Absorptansi adalah perbandingan fluk pancaran atau fluk
cahaya yang diserap oleh suatu benda terhadap fluk yang tiba pada benda
tersebut. Benda hitam biasanya digambarkan oleh suatau lubang kecil, sehingga
ketika suatu cahaya yang masuk pada lubang tersebut tidak akan bias keluar lagi
karena pantulan cahaya dari lubang kecil itu akan diserap dinding-dinding yang
berwarna hitam. Semua benda hitam akan menyerap cahaya disekitarnya jika suhunya
lebih tingg dari suhu disekitarnya.
2. Intensitas
Radiasi
Radiasi benda hitam
adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada tahun
1879 ahli fisika yang bernama Josef Stefan dari Austria melakukan ekperimen
tentang benda hitam dan menemukan bahwa daya total persatuan luas yang
dipancarkan pada semua frekensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total)
adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya, yang dapat
dirumuskan:
Itotal
=eσT4.................................................................................................................(1)
Berdasarkan
hokum Stefan Boltzmann yang berbunyi ““Jumlah energi yang dipancarkan per
satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus
dengan
pangkat empat temperatur termodinamikanya”. Yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Itota
=P/A = eσT4…………………………………………………………………….(2)
Keterangan:
I = Intensitas radiasi pada
permukaan benda hitam pada semua frekuansi
T= Suhu mutlak benda (K)
σ=
Ketetapan Stefan-boltzman yaitu 5,67.10-8 Wm-2K-4
P= Daya Radiasi (W)
A= Luas permukaan benda (m2)
e =
koefisien emisivitas
Beberapa tahun kemudian Ludwig
Boltzmann (1844 – 1906) berdasarkan teori gellombang elektromagnetik cahaya,
dan Joseph Stefan (1853-893) dari gabungan termodinamika dan
persamaan-persamaan Maxwell.
3. Hukum
Pergeseran Wien
λm.T=C
=……………………………………………………………………(3)
keternagan:
λm= panjang gelombang (m)
T
= temperature termodinamik (K)
C
= Tetapan pergeseran wien 2,898.10-3 Mk
Hukum diatas dinyatakan oleh wilhwlm
Wiwn 91864-1928)
Gambar
1. Distribusi spectrum Gambar
2. Fungsi distribusi spektrum P( λ ,T )
Pada gambar 1 distribusi spectrum
pergeseran wien dan gambar 2 distribusi sperctrm Rayleigh-jeans. Dari kedua
gambar itu dapat disbanding kan. Gambar 2 lebih dikenal dengan perhitungan
klasik atau hokum Rayleigh-jeans yang dinyatakan :
P (λ ,T )
= 8P kT λ
-4………………………………………………………………… (3)
Keterangan:
K= ketetapan Boltzmann
Hukum Rayleigh- jean tidak cocok
diterapkan pada panjang gelombang pendek aau frekuensi tinggi, karena pada
gambar 1 ketika λ mendekati nol, kerapatan energy tak trebatas (u(f,T)à∞
dalam ultraviolet, yang disebut dengan bencana ultraviolet (“ultraviolet
catastrophe”).
4. Hukum
Radiasi Planck
Pad
tahun 1900 Max Plack (Jerman) telah menemukan penemuan baru yang sudah
dimodifikasi khusus dari peritungan klasik. Plack dapata menjelaskan fungsi P (λ ,T )
pada data seluruh panjang gelombang. Hukum in menberikan
gagasan baru pada ilmu fisika yangmenentang teori klasik yaitu energy merupakan
besaran uang dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil (quanta) terputus-putus, bukan dalam
bentuk pancaran molar. Kemudian hkum ini menjadi dasar teori kuantum (foton)
yang dapat dirumuskan:
E = hf………………………………………………………………………………………. (4)
Atau E=nhf ………………………………………………………………………………….(5)
Keterangan:
n=1, 2, 3, … (bil. Asli)
f= frekuensi getar molekul-molekul
h=ketetapan planck 6,6 34 10− × J s (dalam dua angka
penting)
…………………………………………………………………………………….(5)
Keterangan:
h = 6,6 x 10-34 Js
c = cepat rambat cahay adalah 3,0 x
108 m/s
k= ketetapan boltzmann adalah 1,38 x
10-34 J/K
5. Efek
fotolistrik dan Compton
Efek
fotolistrik ditemkan oleh Hertz (1887) dan dikaji oleh Lenard 1900. Seperti
yang ditunjukka oleh gambar 3 disamping apabila cahaya dating pada permukaan C
yang bersih electron dipancarkan, electron menumbuk anoda A terdapat arus dalam
rangkain luarnya. Elektron bisa membuat anoda positif dan negative tergantung
dari jumlah electron yang dipancarkan. Apabila V positif elktron ditarik ke
anoda, begitu juga sebaliknya. Potensial ini dihunbungkan dengan energy kinetic
yang dipancarkan oleh :
……………………………………………………..(6)
Gambar 3. Alat pengkaji efek elektromagnetik Gambar 4. Efek fotolistrik
Gambar 4 adalh percobaan efek
fotolistrik oleh milikan 1923 dengan menggunakan sel fotolistrik. Keping katoda
yang dihubungkan dengan tegangan searah, dikenai frekuensi tinggi (pada
katoda), maka akan tampak adanya arus yang mengalis dari katoda menuju anoda.
Setelah disinari cahaya ternyata galvanometer menyimpang yang menunjukkkan
adanya arus yang mengalir dalm rangkaian.
Enstein menjelaskan electron akan
keluar dari electron membutuhkan energy ambang, maka electron akan lepas dari
electron. Akibatnya energy kinetic maksimum dari electron dapat ditentukan
dengan persamaan:
……………………………………………………………………………………………..(7)
Keterangan:
f, f0 = frekuensi
cahaya dan frekuensi ambang (Hz)
h = konstanta Planck
(6,63 × 10-34 Js)
Ek = energi kinetik
maksimum elektron ( J)
6. Efek
Compton
Gambar
5. Gejala Compton electron oleh sinar-x
Menurut
teori klasik energy momentum gelombang elektromagnetik dihubungkan oleh:
…………………………………………………………………………………… (8)
P= momentum foton
Compton
menghubungkan sudut hamburan f terhadap yang datang dan panjang
gelombang hamburan
l1
danl2 . p1
merupakan
momentum foton yang dating dan p2 merupakan
momentum foton yang dihamburkan, serta p.c merupakan momentum
elektron yang terpantul.
DAFTAR PUSTAKA
http://atophysics.wordpress.com
Resmiyanto,
Rachmad. Sejarah Teori Kuantum.Jornal. Univ. Achmad Dahlan. 2011
Komentar
Posting Komentar