1.3.g. Ruang Kolaborasi Modul 1.3 - Diskusi Kelompok 🟢

To-do date: 19 Jul at 7:00


Merencanakan Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi

 

Tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara yang membuat  kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan.”
Peter F. Drucker


https://storage.googleapis.com/guru-lms-gtk-content-cdn-production/PGP%202023/Graphis/3r.pngDurasi: 3 JP
Moda: 
Penugasan kelompok 
Tujuan Pembelajaran: 
CGP dapat menyusun rencana BAGJA dari kalimat prakarsa perubahan sebagai bentuk ejawantah visi yang mempertimbangkan profil pelajar pancasila, aset, dan operasionalisasi pencapaiannya.

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada sesi pembelajaran ketiga!

Mari kita mengingat kembali visi yang telah dilukiskan dan dirumuskan mengenai murid Bapak/Ibu di masa depan pada Pembelajaran 1. Untuk mencapai visi ini, tentu Bapak/Ibu tidak dapat begitu saja turun menjadi tindakan-tindakan. Karena visi sifatnya jangka panjang, maka Bapak/Ibu perlu memutuskan prakarsa-prakarsa yang perlu dilakukan sebagai tujuan-tujuan antara.

Menentukan VISI kelompok

Page 1 of 2.

Merencanakan Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi

·  ·  Pada bagian ini, Bapak/Ibu akan bekerja secara kolaboratif bersama rekan sekelompok. Di bagian sebelumnya, tiap anggota kelompok telah berbagi mengenai visinya masing-masing. Kini, dalam kelompok, putuskan satu visi yang dapat menjadi visi untuk kelompok Bapak/Ibu. Boleh jadi, visi tersebut dipilih satu dari yang telah dibuat anggota kelompok, atau boleh juga visi tersebut merupakan olahan bersama yang terinspirasi dari visi yang telah dibuat anggota kelompok. Yang pasti, kelompok harus menyepakati SATU visi terlebih dahulu.

Sinek (2019) dalam bukunya “Infinite Game” menyatakan jika kita ingin bermain dalam “dunia permainan” yang tak terbatas, maka kita perlu menetapkan suatu “just cause” sebagai harapan masa depan, sesuatu yang membuat kita berani melakukan pengorbanan yang diperlukan demi mewujudkannya, sesuatu yang menjadi alasan spesifik yang kuat, dan jika tercapai maka pencapaian itu akan dirasakan jauh lebih besar dibanding yang dirasakan pada pencapaian lainnya.

Menyusun pernyataan prakarsa perubahan

Page 2 of 2.

Merencanakan Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi

·  ·  Visi yang telah disusun itu kemudian kita turunkan menjadi prakarsa-prakarsa perubahan sebagai tonggak-tonggak pencapaian yang akan mengantarkan kita dari waktu demi waktu ke jarak yang lebih dekat dengan visi yang telah kita susun. Untuk itu, tiap kelompok diharapkan dapat berdialog, berdiskusi, dan memutuskan SATU prakarsa perubahan yang harapan perwujudannya dirasakan dekat dengan hati semua anggota kelompok. 

Pernyataan prakarsa perubahan bukanlah slogan, bukan pula judul kegiatan. Pernyataan prakarsa perubahan adalah gambaran upaya nyata yang memungkinkan gotong-royong dalam meningkatkan kualitas pembelajaran murid berbasis aset/kekuatan, ditulis dalam bentuk kalimat, dimulai dengan kata kerja dan memanfaatkan kata, frasa, atau diksi yang kuat dalam rangkaian kalimatnya, sedemikian rupa, sehingga mudah dipahami maksudnya dan dapat menstimulasi bayangan akan inisiatif/tindakan/kegiatan yang harus dijalankan demi mewujudkannya. 

Dalam proses penyusunan pernyataan prakarsa perubahan dalam bentuk kalimat, kita terlebih dulu dapat memperjelas gambar mental prakarsa perubahan yang ingin kita susun. Ketika kita memiliki visi, kita pasti akan merasa lebih peka terhadap hal-hal yang dapat membantu atau menghalangi kita dalam mencapai visi. Kita menjadi lebih peka dalam melihat bagaimana kita dapat makin dekat dengan visi kita melalui aset-awal-kekuatan-potensi yang telah dimiliki, tantangan yang harus dihadapi/dilampaui, aksi-tindakan-upaya yang diri kita (sebagai pendidik) dapat kontribusikan, serta pembelajaran-pembelajaran yang makna dan manfaatnya akan murid bawa hingga akhir hayat.

Dalam memperjelas gambar mental prakarsa perubahan yang ingin kita susun, kita akan belajar menggunakan sebuah alat bantu yang kita sebut A-T-A-P yang kepanjangannya adalah:

A-T-A-P



 

o   A - Aset/Awal: kekuatan/aset/modal/potensi sekolah/murid/komunitas yang teridentifikasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Misalnya: “anak berkemampuan untuk mengakses sumber-sumber di dunia maya yang beragam adalah awal yang baik untuk anak dalam mengkreasi narasi/makna/ide-opini mereka”.

o   T - Tantangan: tantangan/keresahan yang perlu dilampaui demi mewujudkan harapan atau mencapai visi. Dalam menuliskan tantangan, kita dapat menangkap masalah atau keterbatasan yang dihadapi dalam sebuah pernyataan, lalu kita mengubahnya menjadi pernyataan tantangan. Misalnya: 
> pernyataan masalah: “murid terbiasa melakukan copas atau salin-tempel tak peduli bersumber dari mana” 
DIUBAH MENJADI…
> pernyataan tantangan: “mengarahkan kebiasaan murid melakukan copas atau salin-tempel sehingga mereka menjadi lebih awas dengan sumber, gagasan, hak cipta atau copyright orang lain, serta ide-opini-kreasi mereka sendirI”

o   A - Aksi: kontribusi individu pendidik yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan atau mencapai visi. Misalnya: “membantu anak untuk belajar/berlatih: membuat acuan (citation), membuat pesan yang efektif (captioning), mengkreasi narasi/makna dari ide-opini mereka sendiri”.

o   P - Pembelajaran: pembelajaran bermakna atau adab-kebiasaan yang diharapkan tumbuh dan melekat, serta dibawa murid hingga dewasa, merupakan turunan konkret dari Profil Pelajar Pancasila sesuai konteks (diolah dari kata/frasa yang ada di elemen/sub-elemen dimensinya). Misalnya: “anak memahami mengapa mereka perlu: menjunjung tinggi kreativitas dan integritas akademik di era informasi dengan kemajuan teknologi digital, menghargai dan memproses gagasan/informasi yang ada ketika mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sendiri dalam bentuk karya (turunan dari Profil Pelajar Pancasila)”.


Catatan: Kita dapat mulai melengkapi setiap bagian A-T-A-P dari bagian yang manapun, tidak harus berurut (A lalu T lalu A lalu P)

Pertanyaan pemandu dalam menyusun A-T-A-P

Dalam menyusun A-T-A-P, pikirkan pertanyaan-pertanyaan untuk memandu diskusi kelompok terlebih dahulu. Berikut adalah contoh pertanyaan-pertanyaan pemandu yang mungkin dapat digunakan dengan penyesuaian. 

1.    Jika visi kelompok seperti demikian, apa prakarsa perubahan atau upaya yang perlu dilakukan pertama kali? 

2.    Dari aset yang telah dimiliki (baik sosial-politik, ekonomi, lingkungan, maupun SDM) mana yang dapat dimanfaatkan, bagaimana caranya? 

3.    Dari program atau pembiasaan yang telah ada di sekolah, mana yang dapat menguatkan atau dijadikan sebagai prakarsa perubahan sehingga berdaya ungkit bagi pencapaian visi? 

4.    Dari elemen-elemen dalam 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila, elemen atau sub-elemen mana yang dapat kita turunkan menjadi bagian dari pernyataan prakarsa perubahan? 

5.    Dan lain sebagainya.

Setelah melengkapi A-T-A-P tersebut, kelompok diharapkan mulai berpikir secara strategis, dan menyusun sebuah pernyataan prakarsa perubahan berupa satu kalimat yang diawali dengan kata kerja agar dapat membuka kesempatan untuk menggerakkan gotong-royong dengan murid, guru, orang tua, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam proses mewujudkannya nanti ketika menggunakan model manajemen perubahan B-A-G-J-A. Jika kita ikuti rangkaian contoh yang kita gunakan di atas, maka pernyataan prakarsa perubahannya dapat disusun menjadi: “Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas murid”

Contoh redaksi prakarsa perubahan

Berikut beberapa contoh redaksi prakarsa perubahan yang dapat dijadikan pola acuan, atau untuk menginspirasi, atau juga dapat Bapak/Ibu modifikasi sehingga sesuai dengan keadaan nyata (konteks/keunikan) yang dihadapi. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu menyusun A-T-A-P nya terlebih dahulu, karena A-T-A-P akan membantu Bapak/Ibu untuk membuat pernyataan prakarsa perubahan yang kontekstual, relevan, dan menantang baik bagi Bapak/Ibu sendiri maupun komunitas di sekolah Bapak/Ibu sekalian.

o   Mengubah lahan tidur menjadi lahan hijau di sekolah untuk menguatkan sikap gotong-royong murid/anak,

o   Menyediakan kesempatan berlatih berpikir kritis dan kreatif untuk murid/anak di sekolah melalui pojok baca yang menyenangkan dan berkelanjutan,

o   Menguatkan keterampilan pola asuh orangtua agar anak-anak di rumah termotivasi secara intrinsik, mampu mengatur pikiran, perasaan, semangat, perilaku dirinya, dan memiliki kemampuan untuk menetapkan, mencapai, dan mengevaluasi tujuan-tujuan positif mereka,

o   dan lain sebagainya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal uas semester gasal senibudaya kelas x

SOAL DAN JAWABAN KARBOHIDRAT KIMIA KELAS XII SEMESTER 1