1.1.f. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1 POINT 7
Durasi : 2 JP (90 menit)
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1.
1.
1.
1.
1. Peserta memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara
(KHD) mengenai tujuan dan asas pendidikan;
2. Peserta menganalisis
konsep-konsep pemikiran KHD berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak
pada murid.
Gunakan navigasi diatas untuk ke halaman berikutnya!
4. Kodrat Alam dan
Kodrat Zaman
KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan
anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan
dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”
KHD mengelaborasi Pendidikan terkait
kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut
“Dalam melakukan pembaharuan yang
terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik,
baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan
sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan,
baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama
(yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya
selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang
bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar
Dewantara, 2009, hal. 21)
KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa
pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai
dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat
ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21
sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di
Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di
Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.
Mengenai Pendidikan dengan perspektif
global, KHD mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan
tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi
dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang
diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan
konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia
yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik
(menuntun kekuatan kodrat anak).
KHD menegaskan juga bahwa didiklah
anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.
Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda
dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20. Kodrat alam Indonesia
dengan memiliki 2 musim (musim hujan dan musim kemarau) serta bentangan alam mulai
dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keberagaman dalam memaknai dan
menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis
mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.
Komentar
Posting Komentar