1.3.f.5 Eksplorasi Konsep - Modul 1.3 POINT 6
Durasi: 2 JP
Moda: Belajar Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1.
1.
1.
1.
1. CGP dapat menjelaskan
pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif
perubahan dalam pendidikan.
2. CGP dapat menguraikan
manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri
apresiatif dilakukan.
Gunakan navigasi diatas untuk ke halaman berikutnya!
B. Mengelola Perubahan
Positif
B.2. Proses Inkuiri
dalam BAGJA
Mungkin banyak yang akan berpendapat bahwa BAGJA hanyalah satu dari sekian
banyak manajemen perubahan yang ada di luar sana. Hal itu benar adanya. Dalam
Program Guru Penggerak ini, BAGJA dipilih karena dapat berfungsi sebagai wahana
yang menguatkan hubungan antar manusia di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang
dibuat dalam tahap demi tahap memungkinkan Guru Penggerak sebagai pemrakarsa
(pemimpin dan pengelola) perubahan untuk menguatkan hubungan antar manusia dan
gotong-royong.
Hal itu selaras dengan apa yang dinyatakan oleh Lewis (2016), dimana maksud
dari Inkuiri Apresiatif adalah untuk memungkinkan anggota komunitas sekolah
melakukan ko-kreasi langkah maju bersama yang berangkat dari kedalaman
pemahaman akan makna/inti kesuksesan dan sumber-daya mereka sendiri; sehingga
ko-kreasi kesuksesan masa depan mereka kontekstual. BAGJA pun menuntut
Guru Penggerak beranjak dari cara berpikir defisit ke cara berpikir aset,
menjadi tangguh-pantang menyerah, dan terus meningkatkan efikasi diri dalam
memimpin dan mengelola perubahan.
Kekuatan BAGJA ada pada proses penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh
rasa ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan. BAGJA mewujud menjadi pengalaman
kolaboratif yang apresiatif dan bermakna bagi peningkatan kualitas belajar
murid di sekolah. Pertanyaan itu akan membawa komunitas sekolah untuk
berefleksi, menggali lebih dalam hal-hal yang bermakna, untuk kemudian
diinternalisasi dan dijadikan sebagai bahan perbaikan-peningkatan dalam
menjalankan perubahan demi perubahan.
Gambar: Proses Inkuiri Apresiatif - BAGJA
Gambar tersebut berupaya menggambarkan proses BAGJA, yang harus dimulai
dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. Dari sana
kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan.
Boleh jadi, karena telah memiliki visi yang kuat maka prakarsa perubahan muncul
dari keresahan. Dari sana kemudian pertanyaan-pertanyaan dan rencana-tindakan
yang perlu-dilakukan disusun. Tahap demi tahapnya kemudian direalisasikan,
rencana-tindakan yang perlu-dilakukan dijalankan, pertanyaan-pertanyaan yang
ada digali bersama tim dan anggota komunitas sekolah hingga membuahkan temuan
(data, cerita, fakta). Temuan itulah yang kemudian menjadi dasar untuk menelaah
kembali rancangan pertanyaan dan tindakan yang telah dibuat. Barulah kemudian,
rencana (sebagai dokumen resmi) dapat dibuat hingga akhirnya di-eksekusi,
di-monitoring, serta di-evaluasi keselarasannya dengan visi.
Komentar
Posting Komentar